TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menyikapi soal peluru nyasar ke gedung DPR sebagai sesuatu yang tidak begitu menghebohkan, terutama di Komisi XI.
"Ketika saya masuk ke DPR selama tiga hari ini, tidak menjadi percakapan di antara kami di Komisi XI," ujarnya di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (18/10/2018).
Bahkan, ketika rapat antara Komisi XI dan BI pada Rabu kemarin, Eva mengatakan tidak ada diskusi terkait soal peluru nyasar tersebut.
Seperi diketahui,pada Senin (15/10/2018) sekitar pukul 14.30 WIB, masyarakat digegerkan dengan kasus "peluru nyasar" di Gedung DPR, Jakarta Pusat.
Peluru mengenai dua ruangan, yaitu ruangan 1313 milik anggota Fraksi Golkar, Bambang Heri Purnomo, dan ruangan 1601 milik anggota Fraksi Gerindra, Wenny Warouw.
Keduanya merupakan anggota Komisi III DPR. Tak ada korban dalam kasus ini.
Meski demikian, peluru yang menembus tembok lantai 13 dan 16 gedung tersebut nyaris mengenai kepala seorang staf gedung.
Sedangkan, pada Rabu (17/10/2018) ada dua lubang yang kembali ditemukan di ruang kerja anggota DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Satu lubang ditemukan di tembok ruang kerja anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Vivi Sumantri Jayabaya, ruang 1008, lantai 10, Gedung Nusantara I.
Satu lubang lagi ditemukan di ruang kerja anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Totok Daryanto, di ruang 2003, lantai 20.