TRIBINNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang mengatakan PKS terancam tak lolos ambang batas parlemen 4 persen di pemilu 2019.
Hidayat mengatakan jika partainya tersebut mendapatkan dukungan luar biasa dari masyarakat.
"Periode inilah kami mendapat dukungan dari publik yang sangat luar biasa. Dari GNPF Ulama mereka beri dukungan, dari tokoh masyarakat, dan itu membuat kami lebih bersemangat lagi," ucapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Wakil Ketua MPR RI itu pun mengungkit hasil survei dari lembaga lain.
Baca: Survei Kompas Oktober 2018: Jokowi-Maruf 52,6 Persen dan Prabowo-Sandi 32,7 Persen
Dia mengatakan PKS masih berpeluang untuk lolos ke parlemen.
"Bacalah Kompas yang menyatakan partai mendapat 2 persen masih kemungkinan besar masuk parlemen. NasDem 3,6 persen kan. Jadi karenanya jangan Anda hanya ambil tidak mencapai elektoral threshold. Kompas sendiri menyebutkan di atas 2 persen masih potensial masuk," kata Hidayat.
"Lembaga survei lain PKS di atas 4 persen. Denny JA 4,2 persen. Indo Barometer kita persen. Ambil survei jangan 1," imbuhnya.
Sebelumnya, Enam partai politik terancam tidak lolos ambang batas parlemen yang sebesar 4 persen.
Sementara lima parpol laim posisinya belum aman untuk lolos ke DPR periode 2019-2024.
Hal itu berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada 24 September-5 Oktober 2018.
Dilansir Kompas.com dari harian Kompas, elektabilitas enam parpol hanya berada antara 0,1 persen hingga 1 persen.
Jika mempertimbangkan angka simpangan survei (± 2,8 persen), angkanya belum mampu menempus ambang batas parlemen 4 persen.
Kelimanya, yakni:
Hanura (1 persen)
PBB (0,4 persen)
PSI (0,4 persen)
Partai Berkarya (0,4 persen)
Partai Garuda (0,3 persen)
PKPI (0,1 persen)
Sementara lima parpol lain posisinya belum aman, tetapi berpotensi menembus ambang batas jika mempertimbangkan angka simpangan survei (± 2,8 persen).
Kelimanya, yakni:
Partai Nasdem (3,6 persen)
PKS (3,3 persen)P
PP (3,2 persen)
PAN (2,3 persen)
Perindo (1,5 persen).
Survei dilakukan terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,8 persen.