TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Erick Thohir membantah jika langkah yang dilakukan Presiden Jokowi menggratiskan Jembatan Suramadu merupakan sebuah pencitraan.
Dikutip dari Kompas.com, Erick mengungkapkan, yang dilakukan Jokowi merupakan kebaikan untuk rakyat bagian dari tugas seorang presiden.
Hal itu diungkapkan Erick Thohir saat ditemui di Gedung XXI Ballroom, Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Minggu (28/10/2018).
Baca: Isak Tangis Keluarga Penumpang Pecah saat Pesawat Lion Air JT610 Dipastikan Jatuh
Ia membantah jika langkah itu bagian dari pencitraan Jokowi.
Bahkan Erick juga mengingatkan untuk jangan selalu terjebak dalam isu politik.
"Yang penting apa yang diberikan untuk rakyat sudah jelas lebih terasa. Dan kita jangan terjebak dengan itu politik, selalu ini salah, itu salah, ini bohong, itu bohong, ini benar, itu benar," ujar Erick.
Erick juga berpendapat jika seorang pimpinan bekerja bukan untuk semata-mata pencitraan.
"Saya rasa hal-hal seperti ini harus dihindari. Karena ketika orang kerja, jangan terjebak dengan pencitraan," ungkap dia.
Menurutnya, yang terpenting adalah fokus untuk bekerja.
Ia memberi contoh ketika ia memutuskan untuk mundur sebagai presiden klub sepak bola Inter Milan.
Baca: Jaga Keberagaman dan Kuatkan Persatuan Melalui Pencegahan Konflik Humanis dan Persuasif
Erick mengungkapkan jika keputusannya mundur dari Presiden Inter Milan merupakan bentuk komitmen.
Komitmen untuk bekerja maksimal dalam memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Diberitakan sebelumnya, Erick melepas jabatannya sebagai Presiden Klub Sepak Bola Inter Milan karena ingin berkomitmen pada Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf.
(Tribun-video.com / Teta Dian Wijayanto)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erick Thohir: Ketika Orang Bekerja, Jangan Terjebak dengan Isu Pencitraan"