TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga tengah malam keluarga penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat masih terus berdatangan ke Instalasi Pelayanan DVI (Disaster Victim Identification) RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (29/10/2018).
Mereka hadir untuk menyerahkan sejumlah data untuk mempermudah identifikasi korban.
“Saya sudah serahkan data seperti fotokopi ijazah, foto-foto yang bersangkutan, dan ciri-ciri fisik seperti bekas luka,” ujar Dito Apreno, keponakan dari anggota DPRD Bangka Belitung, M Dolar yang menjadi penumpang pesawat nahas itu.
Sementara itu menurut Kepala Rumah Sakit RS Polri Kombes Pol Musyafak menjelaskan sudah ada 132 keluarga yang menyerahkan data ante mortem untuk keperluan identifikasi jenazah.
“Jadi hingga pukul 23.30 WIB sudah ada 24 kantong jenazah yang diterima RS Polri dan 132 keluarga yang sampaikan data ante mortem,” jelasnya.
Namun ia mengimbau agar pihak keluarga inti penumpang bisa diajak untuk diambil sampel DNA-nya.
“Sebagian sudah kami ambil DNA-nya karena banyak yang tidak bawa keluarga inti penumpang seperti pasangan, anak, dan orang tua sehingga belum bisa diambil sampel DNA-nya,” imbuhnya.
Musyafak mengimbau masyarakat untuk menunggu pemberitahuan lebih lanjut mengenai hasil identifikasi.
“Daripada berdesak-desakan di sini lebih baik keluarga menunggu dihubungi karena kami sudah minta ‘contact person’-nya juga,” tegasnya.
Edy juga menegaskan bahwa posko pelayanan data ante mortem itu dibuka 24 jam.