Salah satu karyawan yang bertugas di rumah makan cabang jalan DI Panjaitan menjelaskan, seminggu sebelum kejadian, pemilik rumah makan dan keluarganya berangkat ke Jakarta, guna menemani anaknya yang tengah hamil.
"Sebelum kejadian memang sudah ke Jakarta, setelah kejadian itu keluarga yang lain menyusul, termasuk keluarga yang ada di Makassar, di rumah tidak ada siapa-siapa," ucap karyawan wanita yang enggan disebutkan namanya, Selasa (30/10).
Dia menjelaskan, selama ini korban dan istrinya memang bermukim di Jakarta.
Korban merupakan pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI di Pangkal Pinang, yang membuat korban kerap bolak balik ke Jakarta.
"Kerjanya memang di Pangkal Pinang, kalau mereka memang tinggal di Jakarta, sedangkan bapak (Aseng) dan istrinya juga sering ke Jakarta," jelasnya.
Sejak kejadian jatuhnya pesawat tersebut, hingga saat ini belum ada instruksi dari pemilik rumah makan kepada karyawannya, hal itulah yang membuat rumah makan tetap buka.
"Bapak belum ada perintahkan apa-apa, sepertinya masih sibuk disana, jadi kami tetap buka seperti biasa," ucapnya.
Dia pun mengaku cukup terkejut dengan cepatnya menyebar kabar mengenai salah satu korban merupakan keluarga pemilik rumah makan tempat dirinya bekerja.
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
15 Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 4 SD BAB 3 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban, Lihat Sekitar
"Cepat menyebarnya, tadi pelanggan yang nanya juga, sekarang wartawan yang ada," tuturnya.
Tak hanya itu, dia juga menjelaskan kapan terakhir kali bertemu dengan korban. Dirinya bertemu dengan korban saat Idul Fitri lalu, sekitar semingguan korban berada di Samarinda guna merayakan hari raya Idul Fitri dengan keluarga istrinya. (m05/cde/Tribun Kaltim)