TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen Maskapai Lion Air memberikan fasilitas pelayanan psikologis, medis, serta rohaniawan, untuk membantu para keluarga, selama proses identifikasi dan evakuasi penumpang pesawat Lion Air PK-LQP.
Diketahui, burung besi bernomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang itu jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin 29 Oktober 2018 lalu.
"Ada pendampingan dari tim family assitance memang kami menggundang beberapa pihak ketiga untuk membantu proses pendampingan secara psikis secara kerohanian dan secara medis," kata Corporate Communication Lion Air, Ramaditya Handoko di posko crisis center, di Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, pada
Kamis (1/11/2018).
Ia menerangkan, pihaknya menyediakan sekitar 5-6 psikolog pada sekali shift untuk membantu pendampingan.
Sementara itu untuk perawatan medis, diberikan bagi anggota keluarga yang mengalami sakit ringan.
"Keagaman religi untuk muslim, ada yang nasrani," ucap dia.
Baca: Kapal Baruna Jaya Siaga 24 Jam, Bagian Black Box Akhirnya Ditemukan
Sejauh ini, ia mengklaim layanan-layanan yang diberikan mendapatkan perhatian dari keluarga penumpang.
15 Latihan Soal PKN Kelas 1 SD Bab 1 Kurikulum Merdeka, Pilihan Ganda dan Esai Lengkap Kunci Jawaban
Kartu Prakerja Gelombang 65 Ditutup Malam Ini, Segera Daftar! Ini Syarat & Cara Mengikuti Programnya
"Lebih seringnya kita menjemput bola melihat kondisi untuk dilakukan pendampingan kita segera lakukan itu.
Jadi memang provide fasilitasnya, akomodasi ruangan yang ada di sana, tapi selalu terisi," ujar dia.
Selain layanan psikologis, medis, serta rohaniawan, dua anggota keluarga penumpang yang berasal dari luar Jabodetabek juga mendapatkan tiket pulang pergi pesawat, akomodasi penginapan sampai waktu yang tidak ditentukan.
"Lalu sudah mendapatkan transportasi dari sini (Ibis Cawang) ke RS Polri atau dari sini ke Halim perdanakususma, lalu komsumsi 3x sehari, unlimitied refill, terus uang kompensasi," kata Rama.