TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim SAR gabungan diterjunkan guna mencari bagian black box dan korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Jumat (2/11/2018) pagi.
Menurut data yang dirilis di Pos SAR Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Pusat, sebanyak 119 orang penyelam dari tim SAR gabungan diterjunkan untuk menyisir lokasi black box dan pencarian korban.
Berikut jumlah kapal dan personel yang diterjukan untuk melakukan penyelaman.
BSG-KN Basudewa 17 orang, Kansar Semarang - Kn Sadewa 5 orang, Possi Semarang - KN Sadewa 7 orang, Indonesia Diver - KN Sadewa 8 orang.
Baca: Salat Ghaib dan Tahlil Korban Lion Air di Masjid Raya Tuatunu
Dari unsur TNI, Kopaska - RIB TNI AL 38 orang, Denjaka RIB TNI AL 28 orang dan Taifib RIB - TNI AL 17 orang.
Sementara itu, Deputi Bidang Tenaga dan Potensi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Agus Sukarno menerangkan, pencarian black box masih terus dilakukan di area ditemukannya bagian black box.
Hal ini sesuai dengan hasil pencarian black box pada Kamis (1/11/2018).
Baca: Tim DVI Bekerja 24 Jam Untuk Periksa DNA Korban Lion Air JT 610
Dugaan sementara, black box pesawat Lion Air JT 610 yang ditemukan TNI AL kemarin merupakan bagian flight data recorder (fdr).
Saat ini, tim penyelam akan fokus pada pencarian cockpit voice recorder (cvr) black box.
"Kemarin kan ping locator sudah bunyi. Sekarang area yang terdeteksi ada ping locator-nya sudah diselami," terang Agus Sukarno.
Pesawat Lior JT 610 terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkalpinang.
Pesawat dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.
Sindu mengatakan, pesawat Lion Air JT 610 itu berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkalpinang pada Pukul 07.10 WIB.
Pesawat juga sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.(*)