Suara tangis keluarga seketika menyeruak di depan Posko Postmortem yang berada di RS Polri Kramat Jati Jakarta.
Jenazah satu per satu dikeluarkan menggunakan peti kayu yang sudah ditempel nama korban.
Keluarga yang sudah menunggu di depan ruangan, tak kuasa menahan tangis. Beberapa di antaranya memegang peti jenazah sembari menangis membaca doa.
Termasuk anggota keluarga dari Eka Suganda (40) yang akan segera dibawa ke Cirebon Jawa Barat.
Satu anggota keluarganya menangis hingga tak kuasa berdiri.
Wanita paruh baya yang menangisi kepergian Eka, harus dipapah dan terduduk dibantu anggota keluarga lainnya.
"Budenya Eka. Ini mau langsung dibawa ke Cirebon," ucap seorang pria yang ada di sebelahnya.
Kepala Lab DNA Mabes Polri, Kombes Pol Putut Cahyo Widodo menyebut pada hari kedelapan pasca kecelakaan Lion Air PK-LQP, dari sebanyak 137 kantong jenazah yang sudah diterima RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, ada 400 lebih bagian tubuh korban yang terdata.
"Pada prinsipnya setiap bagian tubuh mewakili individu. Kami mendapatkan bagian-bagian tubuh itu sebanyak 429," ujar Putut di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Seperti diketahui, pada hari ini pulalah, tim DVI berhasil kembali mengidentifikasi 13 korban Lion Air PK-LQP.
Jika ditotal, maka sudah 27 korban yang sudah teridentifikasi, setelah sebelumnya selama sepekan sebanyak 14 korban Lion Air PK-LQP teridentifikasi.
Putut menambahkan, hasil dari identifikasi tersebut berasal dari 24 kantong jenazah di hari pertama yang sebagian besar sudah dicocokkan.
"Sebanyak 24 kantong hari kedua itu hari ini sudah selesai, tetapi belum dicocokkan," kata Putut. (Amriyono/Tribunnews)