TRIBUNNEWS.COM - Ekonom senior, Kwik Kian Gie, mendapatkan tantangan debat dari CEO PT Adinoto Indonesia, Adinoto Kadir.
Hal tersebut dituliskan Adinoto melalui unggahan Presiden Komisaris PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Fadjroel Rachman melalui Instagram miliknya, fadjroelrachman, Rabu (14/11/2018).
Dalam tulisannya, Adinoto mengatakan ada misleading yang dikatakan oleh Kwik soal perhitungan minyak bumi.
Kwik mengatakan bahwa pemerintah tidak pernah secara transparan mengatakan biaya yang harus dikeluarkan untuk satu liter bensin.
Ia juga menambahkan, bahwa perhitungan minyak bumi dari perut bumi yang diangkut ke pompa adalah sebesar 10 dolar AS, dengan kurs tukar dolar Rp 15.000,00.
• Kritisi soal Utang, Kwik Kian Gie: Yang Saya Amati Kecenderungan Jokowi Gak Mau Tau Pokoknya Ini
"Di bawah perut bumi kita, itu kan ada minyak mentah, minyak mentah itu diangkat ke atas perut bumi setelah itu dijadikan bensin setelah itu diangkut ke semua pompa, untuk ketiga kegiatan itu biayanya berapa?," ujar Kwik.
"Uang tunai yang dikeluarkan berapa untuk tiga kegiatan? plis? bolehkan saya mengatakan kalau biayanya 10 US dolar per barel?," tambahnya.
Pernyataan dari Kwik sempat ditanyakan oleh pembawa acara, dari mana asal perhitungan 10 dolar AS.
"Itu memang sudah ada hitung-hitungannya ya pak. 10 dolar AS?," tanya pembawa acara.