Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM , JAKARTA - Kabar duka datang dari Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto.
Cucu tercintanya Achmad Daniyal Alfatih telah meninggal dunia, Kamis (15/11/2018) siang.
Sebelum meninggal, ayah Daniyal yakni Abdi Setiawan ternyata mempunyai firasat buruk sebelum anak tersayangnya itu menghembuskan nafas terakhir.
Pagi hari sebelum kejadian nahas itu sekira pukul 03.00 WIB, Abdi bertolak ke Kendari.
Di dalam pesawat Ia pun tertidur, padahal tidak seperti biasanya dirinya jarang bisa tertidur jika berada di dalam pesawat.
Dalam tidurnya, dia bermimpi sedang berada dilaut sambil berenang.
Sampai saat dirinya sedang asik berenang ada hewan laut yang menggigit tubuhnya.
"Biasanya kan kalau ular laut mematikan tapi ini enggak, sampai akhirnya saya berenang sampai ke daratan," ujar Abdi, di Jalan Tulodong Bawah 4 Lama Nomer 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Sampai tepian saya melihat ke tengah laut itu kok ada suatu dataran, yang isinya banyak gedung-gedung indah, terus saya lihat pesawat saya enggak ada, kemudian saya terbangun," sambungnya.
Baca: Cucu Wiranto Akan Dimakamkan di Solo Hari Ini
Setibanya di Kendari, Ia lantas mencerita pengalaman di mimpi nya itu kepada istri.
Tapi, kata dia, istrinya hanya tertawa dan bilang lucu.
Sampai waktu salat Dzuhur tiba, Abdi mendapatkan kabar anak tercintanya delam keadaan tidak sadarkan diri.
"Saat itu saya sadar bahwa Allah akan mengambil kepunyaannya yang dititipkan pada saya," katanya.
Abdi mengatakan bahwa anaknya meninggal dunia saat itu sedang bermain, yang tidak jauh dari kolam ikan di dalam rumahnya.
"Jadi Achmad itu lagi main di situ kebetulan di samping sana ada kolam ikan, kemudian dia lompat karena sudah aktif gitu, akhirnya dia lompat ke air tanpa ada yang memperhatikan," ucap Abdi.
Ia pun mengaku telah ikhlas dan tabah atas kepergian Daniyal untuk selama-lamanya.
"Dan Achmad Daniyal Alfatih memang kalau kita secara ketentuan Allah memang waktunya hanya 15 bulan hidup di bumi, memang sudah waktunya untuk kembali," ujarnya.