TRIBUNNEWS.COM - Proyek pembangunan jembatan Nduga, bagian dari proyek Tans Papua dihentikan sementara seusai insiden pembunuhan puluhan pekerja PT Istaka Karya oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB pada Minggu (2/12/2018).
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menghentikan sementara pekerjaan proyek jembatan Nduga penghubung Kali Aorak dan Kali Yigi di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, hingga situasi aman terkendali.
"Dengan adanya kejadian ini, seluruh pekerjaan dihentikan, dari ruas Mamugu-Wamena, sambil menunggu kondisi kondusif menurut rekomendasi dari Pangdam dan Kapolda," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam jumpa pers di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Berikut fakta singkat Proyek Jembatan Nduga Bagian Trans Papua seperti dikutip dari Kompas.com.
Proyek Trans Papua Segmen V
Pembangunan jembatan tersebut merupakan bagian dari proyek infrastruktur Trans-Papua, tepatnya Segmen V yang berada di antara ruas Wamena-Nduga-Batas Batu-Mamugu.
Proyek yang menjadi lokasi kejadian itu berada di Kali Aorak Km 102+525 dan Kali Yigi Km 103+975.
Pengerjaannya dilakukan oleh PT Istaka Karya (Persero) yang ditugaskan membangun 14 jembatan di Papua, di mana 11 jembatan di antaranya sedang dikerjakan.
"Kami sedang menyelesaikan proyek konektivitas di tanah Papua, di antaranya ruas Wamena-Nduga-Batas Batu-Mamugu, Segmen V Trans-Papua).
Tujuannya untuk logistik di Wamena yang selama ini dilayani lewat udara," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat jumpa pers di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Terdapat 35 jembatan yang dibangun di ruas dari Wamena ke Mamugu yang terbentang sepanjang 278 kilometer itu.
Menurut Basuki, untuk konstruksi jalan saat ini sudah rampung, tinggal menyelesaikan jembatan.
Selain 14 jembatan yang dikerjakan PT Istaka Karya (Persero), ada juga konstruksi 21 jembatan yang dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero).
Sebanyak 5 jembatan di antaranya sedang dalam pengerjaan.