2. Penyekapan guru dan tenaga medis
Pada Oktober 2018, kelompok Egianus Kogoya pernah menyekap belasan guru yang sedang bekerja di SD YPGRI 1, SMPN 1 dan tenaga medis yang bertugas di Puskesmas Mapenduma, Nduga.
3. Penembakan di jalan Trans Papua
Pada Desember 2017, pekerja Trans Papua di Kecamatan Mugi diserang kelompok Egianus Kogoya. Pekerja proyek bernama Yovicko Sondakh meninggal dan seorang aparat luka berat.
4. Penyerangan terhadap pekerja PT Istaka Karya
Pada 1-2 Desember 2018, sebanyak 25 pekerja PT Istaka Karya, kontraktor jalan Trans Papua, dibawa ke Bukit Puncak Kabo. Dengan tangan terikat, mereka ditembak. Sembilan belas orang disebut tewas. Menurut Kapendam XVII Cendrawasih, Muhammad Aidi, aparat akan menangkap hidup atau mati kelompok tersebut.
Namun demikian, jika mereka bersedia menyerahkan diri beserta senjatanya, TNI bakal menjamin keamanan mereka dan diampuni dari proses hukum.
"Jadi imbauan menyerahkan diri sudah sejak awal kami lakukan. Tidak ada yang perlu dinegosasikan. Menyerah atau berhadapan dengan moncong senjata," ujarnya.
Dalam operasi penangkapan yang dilakukan pasukan gabungan Polri-TNI ini, klaim Aidi, pihaknya akan mematuhi hukum dan akan memperhatikan pinsip hak asasi manusia. Para anggotanya sudah diperintahkan untuk menyasar orang-orang yang membawa senjata.
"Saya pastikan, kita tidak akan melakukan tindakan yang membabi buta dengan membumihanguskan kampung di sana," jelasnya.
"Yang kami serang adalah kombatan dan mereka itu diidentifikasi dengan membawa senjata. Jika ada orang tak membawa senjata, tidak mesti ditembak tapi ditangkap."
Dia juga mengatakan, pihaknya belum mengetahui motif penyerangan tersebut. Informasi yang menyebutkan bahwa seorang pekerja memfoto kegiatan HUT Kemerdekaan Papua sebagai penyebab insiden penyerangan ini, belum bisa dipastikan kebenarannya.