TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Senior KPK Novel Baswedan mengungkapkan, selain dirinya, banyak penyidik KPK lainnya yang mengalami aksi teror.
Hal itu dikatakan Novel saat melakukan peluncuran jam hitungan penyerangan air keras terhadap dirinya.
"Ada beberapa pegawai KPK yang pernah diculik, diteror, dan semuanya tidak ada yang dijelaskan, dibicarakan, apalagi diungkap," ungkap Novel di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (11/12/2018).
Jika kejadian yang menimpa pegawai KPK itu tidak pernah terungkap, ia mengkhawatirkan para koruptor akan semakin merajalela.
Baca: Ernest Prakasa Sindir Logikanya Soal 812 Malaysia, Arie Untung: Aku Bahas Ukhuwahnya, Baper Amat
Kemudian semangat para pegawai KPK dalam upaya memberantas tindakan korupsi semakin menurun.
"Ini suatu hal yang luar biasa buruk. Tentunya keburukan ini saya khawatir akan membuat pelaku-pelaku korupsi semakin berani dan juga semakin menurunkan semangat melawan korupsi di Indonesia," ucap Novel.
Baca: Jusuf Kalla Tinggalkan Kantor Komnas HAM, Aparat dan Massa Aksi Sempat Bentrok
Ia pun mendesak agar Presiden Joko Widodo segera membentuk tim gabungan pencari fakta untuk dapat mengungkap kasus-kasus yang menimpa kawan seperjuangannya itu.
"Desakan dari saya termasuk wadah pegawai kepada bapak presiden agar bapak presiden mau membentuk tim gabungan pencari fakta agar langkah-langkah yang dilakukan bisa lebih optimal," harapnya.