TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis perempuan, Wanda Hamidah mengajak media atau pers memerangi berita hoaks. Sebab, media menjadi salah satu sumber penting bagi masyarakat dalam mencari dan mengetahui informasi atau berita.
"Media sebagai sumber informasi masyarakat harus objektif dan berani melawan hoaks (berita bohong). Tentu angle beritanya yang menarik, enggak mainstream. Harus mendidik, tapi jangan hoaks," kata Wanda di Best Westin, Kuningan, Jakarta, Selasa (18/12/2018).
"Lembaga pengawas media pun memiliki peran yang sama. Harus berani objektif dan jujur dalam melihat berita. Jangan sampai isu yang belum terkonfirmasi jelas dikonsumsi masyarakat dan menimbulkan kegaduhan," tambahnya.
Wanda menilai media harus cepat menangani berita hoaks tersebut tidak menjadi isu yang dikonsumsi masyarakat. Untuk memerangi berita hoaks, pers harus cepat dalam berani memberikan berita klarifikasi dan objektif.
"Harus tercepat ya makin cepat dia update makin bagus, dan updatenya harus akurat, kecepatan kemudian akurasi," Katanya.
Selain itu, lanjut Wanda mengatakan, pers harus adil, tidak berpihak pada salah satu pihak yang diberitakan, sebagai mana yang tertera pada asas pers menurut Undang-undang No. 40 Tahun 1999, salah satunya adalah asas keadilan.
"Dalam demokrasi tentunya independensi media itu penting. Jadi kalau bisa media harus selalu balance (seimbang) ya," jelasnya.
Masyarakat sebagai pembaca pun memiliki peran untuk memfilter untuk memerangi berita hoaks. Wanda mengajak masyarakat lebih teliti dan meningkatkan literasi media agar tidak terjebak pada informasi yang belum jelas sumbernya.
“Cek dan ricek berita, literasi media, banyak baca, bertanya. Supaya ketika kita belajar menganalisa apakah berita ini benar atau enggak? Atau bertanya ke orang yang mengerti, agar terverifikasi,” pungkasnya.