TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) meyakini pada tahun depan, pemerintah tidak mengimpor beras seperti tahun ini sebanyak 2 juta ton.
"Insya Allah, Insya Allah (tidak impor)," ujar Buwas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Menurut Buwas, berdasarkan rapat koordinasi terbatas soal pangan, tidak ada perintah kepada Bulog untuk impor beras pada tahun depan. Dimana nantinya akan diperkuat kerjasama antar kementerian, termasuk BPS.
"Kita mengikuti terus bagaimana perkembangan situasi, jadi enggak boleh terlena, jangan juga meremehkan," papar Buwas.
Buwas menjelaskan, pada tahun depan diperkirakan panen raya mencapai 1,8 juta ton beras, dimana stok beras di gudang Bulog sekarang mencapai 2,2 juta ton lebih.
Baca: Gusti Randa Kaget Soal Penangkapan Johar Ling En
"Katakanlah sampai 2 bulan ke depan, kita kehilangan paling banyak 300 ribu ton (beras), berarti masih ada 1,9 juta ton. Kalau 1,9 juta ton kita masukkan 1,8 juta tol pada Juli, sudah 3,7 juta ton," papar Buwas.
Masa panen pada 2019, kata Buwas, sudah ada yang mulai pada Januari dan Februari di beberapa tempat, tetapi memasuki Maret-April terjadi panen besar di banyak daerah.
"Juni maksimal, makanya di beberapa tempat produksi beras atau gabah, gudang-gudang sudah kita kosongkan, untuk apa? Penyerapan," kata Buwas.
"Jadi kita banyak (beras), kembali lagi stok kita. Makanya saya bilang, kalau me-manage dengan baik, kita tidak perlu impor," ujar Buwas.