TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pukul 9.00 WIB di Auditorium KH.M Rasjudi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama seluruh jajaran Kementerian Agama saling berbagi cerita pada awal 2019.
Acara yang bertajuk "Ngobras: Ngobrol Santai Bareng Menag LHS" itu tampak ramai didatangi oleh seluruh pegawai Kemenag, mulai dari jabatan tertinggi hingga yang masih honorer.
"Saya ingin dialog, karena ini judulnya Ngobras: Ngobrol Bareng, jadi saya kepingin mendengar cerita saudara dan saudari, ibu dan bapak yang selama ini bekerja di Kementerian Agama," kata Menag Lukman, Jumat (4/1/2019)
Menag Lukman yang mengenakan kemeja putih dan kopiah hitam itu kemudian meminta dua pegawai Kemenag yang masih baru bekerja untuk naik ke panggung.
Baca: Update CPNS Kemenag 2018: Berkas Sudah di Panselnas, Pengumuman Hasil Akhir Tinggal Tunggu Waktu
Putri, karyawan honorer, Kementerian Agama di Bidang Bina Paham Keagamaan dan Penanganan Konflik menyampaikan curhatnya kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, terutama soal bagaimana perbedaan di lingkungan Kemenag.
"Ya kadang begitu, selain gaji yang berbeda, kadang tugas kami agak lumayan berat," kata Putri yang sudah bekerja hampir 2 tahun di Kemenag.
Menag Lukman menanggapi hal tersebut dengan tatapan kepada Putri dan kemudian menanyakan apa lagi yang ingin disampaikan.
"Harapannya kalau ASN naik gaji, kami juga naik gaji dong Pak," imbuh Putri seraya tertawa.
Para tenaga honorer yang tampak duduk tak jauh dari lokasi Putri dan Menag Lukman berdiri lantas bertepuk tangan.
"Oh ini yang di sini honorer semua ya?" kata Menag Lukman yang kemudian disambut tepuk tangan lebih keras.
Tak hanya Putri, tenaga honorer lainnya, Deri, juga menyampaikan sejumlah ceritanya kepada Menag Lukman.
Deri yang bekerja di Biro Umum Bagian Keamanan menyampaikan bagaimana sejumlah pejabat Kemenag memarkir mobilnya dan menggunakan rem tangan, sehingga dia kesulitan memindahkan mobil-mobil tersebut.
"Terus maunya bagaiamana biar di parkiran itu enggak berantakan?" tanya Menag Lukman Hakim kepada Deri.
Kepala sedikit tertunduk, Deri kemudian meminta supaya sejumlah pejabat Kemenag yang mengemudikan mobil agar memarkir kendaraannya tak menggunakan rem tangan.
"Itu kira-kira kenapa pakai rem tangan parkir mobilnya?" tanya Menag Lukman kepada Deri.
"Ya mungkin buru-buru absen Pak," pungkas Deri dan diikuti tawa seisi ruangan.