Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta penduduk di Kabupaten Bandung, Jawa Barat terus merawat Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum supaya tetap terjaga. Kelestarian dan pelestarian, kata Amran, merupakan wujud atas kecintaan manusia terhadap alam.
"Citarum ini dibangun agar bisa meningkatkan kesejahterakan petani, makanya di wilayah DAS CItarum tahun ini kita kasih bibit 1 juta batang bibit kopi yang diperintahkan Bapak Presiden. Tahun depan dan tahun depanya lagi akan kita tambah lagi bibitnya menjadi Total 3 juta bibit kopi," kata Amran saat bertemu petani di Kertasari, Bandung, Kamis (10/1/2019).
Amran mengatakan, kesejahteraan petani merupakan cita cita presiden yang harus dibuktikan. Maka itu, Kementan sejak beberapa tahu lalu sudah memotong biaya anggaran mulai dari biaya perjalanan dinas, biaya potong pita dan biaya lain yang dinilai tidak perlu.
"Semua biaya itu kami belikan traktor, pupuk dan bibit untuk petani di Bandung dan Daerah Jawa Barat lain. Kita harus ingat bahwa kita adalah pelayan rakyat. Ada tanggungjawab yang harus dipertanggungjawabkan baik dunia maupun akhirat," katanya.
Menurut Amran, kekuatan negara kita sebagian besar berasal dari para petani. Hal itu bisa dilihat dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) pertanian yang terus meningkat setiap tahunya.
"Capaian kita adalah inflasi dulu 10,5% sekarang hanya 1,2% dan meningkatnya kesejahteraan petani. Kemudian ekapor kita naik 29% tahun ini dan juga produksi juga naik. Tapi kenapa data itu banyak yang meragukan," katanya.
Bupati Bandung Dadang Naser mengucapkan terimakasih atas perhatian Menteri Pertanian untuk kelestarian kilometer 0 Citarum. Dengan perawatan ini Sungai Citarum diharapkan terus harum dan membawa dampak baik bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Luar biasa komando Presiden Jokowi, atas kunjunganya beberapa tahun lalu, Citarum kembali harum. Kami juga mengucapkan terimaksih pada menteri pertanian dan semua pihak yang peduli citarum," katanya.
Dadang meminta dengan perhatian ini semua pihak terlibat dalam pelestarian dan kelestarian lingkungan bersama. Selanjutnya, para petani diharapkan tetap bersatu saling mengingatkan jika citarum tercemar.
"Citarum harus tetap jadi leweung (hutan) dan semua sumur banyak ai (air). Hatur nuhun pak menteri kami sudah dukasih gedung Taman Pertamian dan bantuan bantuan lain," tukasnya. (*)