TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan penanganan darurat pasca banjir masih dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurut dia, tim gabungan dari BPBD BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian/Lembaga, SKPD, PMI, relawan, NGO dan masyarakat melakukan penanganan darurat. BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat.
"Kepala BNPB, Doni Monardo, telah berada di lokasi bencana untuk mengkoordinir potensi nasional membantu Pemda Sulawesi Selatan," kata Sutopo, Kamis (24/1/2019).
Dia menjelaskan, BNPB menyerahkan bantuan dana siap pakai Rp 1 Milyar untuk operasinal keposkoan dan darurat bagi BPBD yaitu Jeneponto Rp 250 juta, Gowa Rp 250 juta, Marros Rp 250 juta dan Kota Makassar Rp 250 juta. Selain itu bantuan logistik juga dikirimkan.
Pada saat ini, kata dia, hujan mulai berkurang. Hal ini menyebabkan debit keluaran Waduk Bili-Bili menurun. Pada Kamis (24/1/2019) pukul 14.20 WIB, status tinggi muka air Waduk Bili-Bili 99.43 meter.
Baca: BNPB: 30 Orang Tewas Akibat Banjir di Sulawesi Selatan
Adapun, volume waduk sekitar 258.28 juta meter kubik dan inflow sekitar 144.99 meter kubik per detik serta outflow sekitar 145.00 meter kubik per detik. Status di bawah normal. Artinya aman dengan tinggi bukaan pintu air menjadi 1 meter.
Untuk itu, dia mengimbau masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Januari hingga Februari adalah puncak hujan sebagian besar wilayah di Indonesia.
"Lakukan langkah-langkah antisipasi dalam skala individu, keluarga dan komunitas," tambahnya.