TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - HARI Kamis (24/12019) kemarin merupakan hari bebasnya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dari penjara.
Sejak pagi, puluhan Ahoker--sebutan untuk simpatisan Ahok--telah menunggu di depan Markas Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, tempat Ahok ditahan.
Bahkan, ada beberapa di antara AhokerS itu yang sudah datang sejak Rabu (23/1/2018) siang dan menginap di emperan toko pada Rabu malam.
Baca: Foto Bareng Iqbaal Ramadhan, Nia Ramadhani Lebih Cocok Disebut Milea Ketimbang Mamanya
Tak hanya itu, ratusan wartawan dari berbagai media--baik dalam dan luar negeri-- juga menunggu sejak pagi untuk meliput bebasnya Ahok, setelah mendekam hampir dua tahun di balik jeruji besi.
Akan tetapi, baik Ahokers maupun para pewarta dipaksa gigit jari.
Tanpa mereka ketahui, pria yang sekeluarnya dari penjara minta dipanggil BTP itu ternyata telah keluar dari komplek Mako Brimob sekitar pukul 07.30 WIB.
Hal itu membuat wartawan dan pendukung Ahok kecewa.
Baca: Menantu Jokowi Main Proyek Rumah Bersubsidi, Mahfud MD : Kita Lihat Saja Nanti
Bahkan sebagian Ahokers sampai menangis dibuatnya.
Tuti (52), seorang Ahoker asal Lenteng Agung, Jakarta Selatan, tidak bisa menahan air mata ketika keinginannya bertemu sang idola kandas.
Baca: Ahok Bebas, Apa Kabar Sang Mantan? Veronica Tan Keluar Rumah dan Beredarnya Foto Mirip Bripda Puput
"Saya mau ketemu. Pak Ahok itu orangnya baik, membela bangsa. Saya senang dengar Pak Ahok bebas, makanya saya datang ke sini," katanya sambil menangis di depan Mako Brimob, Kamis pagi.
Meski Ahok telah keluar tanpa menyapa atau melambaikan tangan, Tuti mengaku ikhlas.
Ia hanya berharap pria yang saat ini lebih senang dipanggil BTP itu sehat dan makin sukses dalam kehidupan selanjutnya.
"Saya memang nangis karena enggak bisa lihat Pak Ahok. Tapi enggak apa-apa, yang penting Pak Ahok sekarang sudah bebas," ucapnya.
Noece (55), Ahoker lainnya, juga tak kuasa menahan tangis.