Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon enggan meminta maaf atas puisi berjudul 'Doa yang Ditukar' yang mendapatkan protes sejumlah pihak.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Ace Hasan Syadzily menerangkan, menjadi hak Fadli Zon, jika memang tak ingin meminta maaf. Namun, hal itu akan membuat kalangan santri merasa keinginannya tak terpenuhi.
"Jika Pak Fadli Zon tidak minta maaf, itu artinya akan tidak memenuhi harapannya para santri dan kalangan nahdliyin yang mencinta Mbah Maimoen," ujar Ace saat dikonfirmasi Tribunnews, Senin (11/2/2019).
Ace berujar, protes dari kalangan santri datang dari Kudus dan beberapa kalang kiai, merupakan reaksi atas puisi Fadli Zon yang dinilai melukai mereka yang memang mencintai keulamaan seorang Kiai Maimoen.
Baca: Binaragawan Asal Australia Berhasil Sembuh Total dari Kanker
"Sebenarnya puisinya Fadli Zon ini bermaksud memanfaatkan slip of tongue Mbah Maimoen dalam doanya beliau di depan Pak Jokowi. Namun karena niat jeleknya itu, justru puisi itu dinilai menghina Kiai yang sangat dihormati," tutur Ace.
"Ini pelajaran bagi Fadli agar jangan sok puitis. Jangan mempolitisasi ulama untuk kepentingan elektoral," ucap Ace.
Sebelumnya, sejumlah kalangan protes dan meminta Fadli Zon untuk minta maaf karena menilai Puisi itu telah menghina ulama Maimoen Zubair atau yang karib disapa Mbah Moen.
Meskipun demikian Fadli Zon yang juga menjabat Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, tidak akan meminta maaf karena telah membuat puisi tersebut. Karena menurutnya tidak ada yang salah dengan puisi yang dibuatnya itu.