TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengunjungi Ahmad Dhani di Rutan Medaeng, Sidoarjo, Rabu (20/2/2019).
Fadli Zon mengaku hanya sebentar menemui Ahmad Dhani di sel.
"Ya saya pesan agar dirinya harus sabar dalam menghadapi proses hukum. Namun, Dhani tadi meminta agar ada kepastian hukum serta agar cepat selesai. Apalagi persidangannya juga tertunda dengan pemeriksaan saksi dan sebagainya," jelasnya kepada awak media, Rabu (20/02/2019).
Fadli Zon datang menggunakan mobil Toyota Alphard warna hitam bernomor polisi L 1128 IZ, sekitar pukul 17.35 WIB.
Fadli Zon yang memakai topi pet warna cokelat tersebut sempat memberitahu kepada awak media yang berkumpul di depan Rutan.
"Ya saya mau lihat kondisi di dalam. Bagaimana kondisinya. Ya Insya Allah juga sekalian melihat Ahmad Dhani di dalam," cetusnya.
Baca: Dikunjungui Fadli Zon di Rutan Medaeng, Ahmad Dhani Ajukan Permintaan Ini
Fadli Zon lantas mengkritik pejabat publik yang tidak pernah nelihat langsung kondisi rumah tahanan (rutan) dan lembaga pemasyarakatan (lapas).
"Seeing is believing. Kalau tidak melihat langsung, maka tidak akan bisa memahami apa yang terjadi," jelas Fadli Zon kepada awak media, di sela kunjungannya ke Rutan Medaeng, Rabu (20/02/2019) malam.
Fadli Zon mengatakan, banyak kondisi lapas dan rutan di Indonesia sudah overkapasitas, dan bisa dibilang sangat tidak manusiawi, salah satunya Rutan kelas 1 Surabaya di Medaeng Sidoarjo.
"Saya kira banyak pejabat elite di Jakarta tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di lapas dan rutan, kondisinya dan lain sebagainya," ucapnya.
Dalam kunjungannya ke Rutan Medaeng di Sidoarjo, Fadli Zon mengaku sangat prihatin dengan kondisi Rutan Medaeng yang sudah overkapasitas hingga 500 persen.
"Banyak para napi tidak bisa tidur, dan harus sif-sifan dan gantian untuk sekadar tidur saja," ungkapnya.
Apalagi, menurutnya, sebagian besar napi tersebut tersangkut kasus narkoba.
"Harus diselesaikan segera persoalan ini. Mungkin untuk napi narkoba perlu diseleksi. Mungkin perlu direhabilitasi, kerja sosial, denda, dan atau membangun lapas khusus narkoba," pungkasnya.
Sebelumnya, Fadli Zon menilai pemerintah gagal merevitalisasi lapas. Sebab, peredaran narkoba yang dikendalikan dari penjara, membuat narkotika terus masuk ke Indonesia karena kurang pengawasan.
"Menurut saya saat ini pemerintah gagal dalam mengatasi masuknya narkoba di Indonesia. Karena, narkotika terus masuk dan lapas menjadi save heaven bagi para pengedar narkoba," kata Fadli Zon seusai menghadiri Soft Launching Kantor Koppasandi (Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi) di Jakarta, Selasa (19/2/2019).
"Karena itu kami meminta perlu tindakan dari Menteri Hukum dan HAM, untuk mengatasi masalah ini," sambungnya.
Meski sebelumnya Dirjen Pemasyarakatan (Pas) mengaku akan merevitalisasi lapas, kata Fadli Zon, hal itu belum terbukti. Sebab, berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), 90 persen pengendali narkoba ada di dalam lapas.
"Saya kira ini nanti harus diusut, terutama bila data itu keluar dari BNN, tentu perlu tindakan dari Menteri Hukum dan HAM," tegasnya.
Permasalahan lain yang juga ia soroti adalah daya tampung lapas yang sudah melebihi kapasitas yang mencapai 300 persen. Akibatnya, banyak terjadi penyimpangan di dalam lapas akibat berebut kamar.
"Bayangkan, daya tampung lapas yang seharusnya dihuni 1.000 orang, namun di isi 4.000 orang," ungkapnya.
"Ini sangat tidak manusiawi, kalau sempat ini dilihat oleh dunia internasional, saya kira kita ini benar-benar sebagai negara yang tidak berprikemanusiaan," cetusnya.
Sebelumnya, Ahmad Dhani Prasetyo menyampaikan keprihatinannya soal kondisi Lapas Cipinang, Jakarta Timur, yang sudah melebih kapasitas.
Ucapan Ahmad Dhani itu diulang oleh Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak, yang ikut mendampingi Sandiaga Uno menjenguk Ahmad Dhani pada Kamis (31/1/2019) lalu.
“Mas Dhani menyampaikan perlu ada perbaikan dalam pengelolaan hukum, dan terutama pengelolaan lapas. Dia katakan kalau mau lihat sisi kemanusiaan pemerintah saat ini, maka lihat lapasnya,” ucap Dahnil Anzar Simanjuntak saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
“Saya kira itu pesan menarik dan akan menjadi komitmen Pak Prabowo Subianto dan Bang Sandiaga,” imbuhnya. (Kukuh Kurniawan)