TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, program Keluarga Berencana (KB) BKKBN, masih sangat diperlukan dalam era Revolusi Industri 4.0.
JK melihat industri ke depan, akan didominasi bekerja berkemampuan tinggi.
Sehingga, generasi harus dipersiapkan sedini mungkin dan matang, mulai dari perencanaan kehamilan, mendapatkan pendidikan terbaik, sehingga memiliki karakter diri yang kuat.
"Yang demikian perubahan zaman membutuhkan tetap kita butuh keluarga berencana, bukan karna kekhawatiran pangan tapi justru revolusi industri yang tadi sempat dibicarakan, revolusi industri 4.0," ujar JK dalam pembukaan simposium BKKBN, di Istana Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (25/2/2019).
Untuk itu, Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus berupaya untuk menciptakan keluarga berkualitas 4.0.
Baca: Pemerintah Petakan Lima Sektor Sebagai Pionir Antisipasi Industri 4.0
Sekretaris Utama BKKBN Nofrijal menjelaskan, salah satu faktor penentu keberhasilan menurunya laju pertumbuhan penduduk (LPP) adalah makin matangnya perempuan Indonesia dalam menikah, dari 18 tahun pada 1991 menjadi 21 tahun di tahun 2018.
"Diharapkan BKKBN dapat berkordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terutama dalam menyusun, mengembangkan dan menindaklanjuti berbagai kebijakan dan strategi program yang langsung ke masyarakat di perkotaan maupun perdesaan," kata dia.