News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Dijogja, Prabowo Sebut Kekayaan Negara yang Mengalir ke Luar Negeri 11 Ribu Triliun

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden Prabowo Subianto acara Haul Akbar Masyayikh dan Habaib se-Madura yang digelar di Lapangan Mbak Tutut, Lengser, Camplong, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Selasa (26/2/2019) malam.

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Capres nomor urut 02 memberikan pidato kebangsaan dalam acara Prabowo Menyapa di Grand Pacific Hall Sleman, Rabu (27/2/2019) siang.

Dalam pidatonya di depan ribuan simpatisan dan relawan, Prabowo kembali menyinggung banyaknya kekayaan negara yang justru mengalir ke luar negeri.

Ia menilai pemerintah saat ini lalai dalam mengelola keuangan negara sehingga pemerintah gagal membuat tabungan untuk negara.

"Inti masalah negara kita adalah kekayaan bangsa Indonesia tidak tinggal di republik ini tapi mengalir keluar negeri," kata Prabowo disambut sorak sorai simpatisan.

Bahkan kata Prabowo, kebocoran kekayaan ini diakui oleh menteri-menteri yang saat ini menjabat di kabinet Jokowi.

Menurutnya, saat ini kekayaan negara yang mengalir ke luar negeri mencapai Rp 11 ribu triliun dan kekayaan yang ada di Indonesia hanya Rp 5 ribu triliun saja.

"Sedangkan yang mengalir di bank-bank dalam negeri hanya Rp 5 ribu triliun, berarti dua kali lipat kekayaan negara mengalir ke luar negeri," terang Prabowo.

Hal tersebut, kata Prabowo membuat negara tak mampu bersaing secara ekonomi di dunia internasional karena banyak uang beredar ke luar negeri.

Bahkan, Prabowo menyebut setiap tahun pemerintah mengalami kebocoran anggaran mencapai ribuan triliun.

"Kebocoran APBN dan APBD pemerintah saat ini mencapai Rp 1.000 triliun setiap tahunnya. Bagaimana kita menjawab tantangan ekonomi kalau tidak punya uang? Bagaimana rakyat kita bisa sejahtera jika terus begitu?" katanya.

Menurut Prabowo, saat ini masyarakat sudah paham dan mengerti permasalahan tersebut.

Ia, dalam pidatonya, tak ingin kebohongan demi kebohongan terus digulirkan dan ditampilkan ke masyarakat.

"Rakyat Indonesia sekarang sudah tahu masalah yang dihadapi bangsa kita, rakyat tak bisa dibohongi lagi," tegasnya.

"Saya melihat bahwa arah perkembangan negara ke arah yang sangat mencemaskan bagi rakyat," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini