Lebih jauh ia menjelaskan, Koperasi bisa mendapat kepercayaan menyalurkan KUR, karena koperasi itu meningkat kualitasnya.
Menurut Puspayoga tidak banyak koperasi di tanah air yang bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Berdasarkan data Kemenkop, tercatat jumlah koperasi aktif sebanyak 138.140 unit per 2018, dari sebelum reformasi total koperasi pada 2014 sebesar 212.570 unit.
Koperasi yang tidak aktif, mandeg dan nakal telah dibubarkan sebanyak 40.013 koperasi dan sisanya masih dikaji.
"sebanyak 138 ribuan koperasi aktif yang tercatat, dan semuanya sehat. Yang belum dimiliki merata oleh koperasi adalah istem IT yang modern," jelasnya.
"Ada banyak koperasi yang omsetnya juga sudah triliunan rupiah. Diantaranya, Koperasi Sidogiri dengan Omset Rp 19 Triliun, Koperasi Gresik, KISEL (Koperasi Telkomsel)," sebutnya.
Adalah koperasi simpan pinjam yaitu Kospin Jasa yang pertama kali mengantongi izin penyaluran Kredit Usaha Rakyat ( KUR) akan mulai menyalurkan KUR kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) pada Maret 2017.
Disusul KSP di NTT yakni Obor Mas, pada 2018, dan Guna Prima Dana, Bali.