Kuatnya ledakan bom itu membuat beberapa orang warga sekitar terjatuh dan dimasukkan ke ambulans dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Setelah bom meledak, muncul kobaran api yang membuat warga semakin panik.
Kobaran api itu muncul sekitar pukul 03.00 WIB, dan warga pun langsung berusaha mendekati lokasi tersebut.
Namun, karena masih rawan akan adanya sisa bom di sekitar lokasi, polisi tidak mengizinkan warga untuk masuk, apalagi mendekati TKP.
Abu Hamzah sebenarnya sudah diamankan aparat Densus 88 sejak Selasa sore. Namun, istrinya bertahan di rumahnya bersama satu putranya yang masih berusia tiga tahun.
Berbagai upaya sudah dilakukan polisi, termasuk membujuk agar istri terduga teroris itu mau menyerahkan diri, terutama untuk menyelamatkan anaknya yang masih balita.
Berawal dari Lampung
Di hari yang sama saat penggerebekan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, menghadiri acara silaturahmi di Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, di Jalan Pelajar Timur Nomor 264, Medan, Sumatera Utara.
Selesai acara, Tito Karnavian membenarkan bahwa hari ini Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri berangkat ke Kota Sibolga untuk melakukan pengembangan dari penangkapan seorang tersangka di Lampung.
"Di Lampung dua hari yang lalu pada Sabtu (9/3/2019), ditangkap seorang laki-laki, ditemukan bom di dalam rumahnya. Dari interview yang bersangkutan, dia mengaku memiliki kawan di Sibolga. Sehingga, Tim Densus 88 berangkat ke Sibolga untuk melakukan penangkapan kawan tersangka," kata Tito Karnavian, Selasa (12/3/2019) malam.
"Pelaku berhasil ditangkap namun rupanya di rumahnya sudah dipasang bom. Satu di antaranya meledak dan ada satu petugas yang terluka tapi tidak membahayakan," sambungnya.
Setelah pelaku ditangkap, lanjut Tito Karnavian, tersangka mengatakan ada dua lagi temannya di daerah Sibolga, juga dan sudah ditangkap.
Namun, di dalam rumah tersangka yang ditangkap pertama di Sibolga, rupanya istrinya tidak mau keluar bersama tiga anaknya.
"Ketika anggota akan masuk ke rumahnya, diberitahu oleh suaminya bahwa di dalam rumah juga ada bom," jals Kapolri.