Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bhayangkara Dua (Bharada) Muhammad Aldy anggota Brimob yang gugur dalam kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, merupakan tulang punggung keluarga.
Aldy diketahui merupakan tulang punggung dari keluarganya yang tinggal di Kalimantan Utara.
Ia juga disebut kebanggaan keluarga dari di mana sang ayah hanya berprofesi sebagai buruh di Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca: Respons Survei Litbang Kompas, BPN Antisipasi Politik Kalap bin Panik
"Iya, (almarhum) termasuk tulang punggung dan kebanggaan pihak keluarga. Korban adalah putra dari seorang buruh di Nunukan, Kalimantan Utara," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
Di sisi lain, Dedi mengatakan almarhum Aldy mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) satu tingkat menjadi Bhayangkara Satu (Bharatu).
Baca: Ananknya Diam-diam Nikahi Bella Luna, Ibu Nana Kaget Dapat Tagihan Uang Rp 20 Miliar
TKN Prabowo-Gibran Minta KPU & Bawaslu Selidiki Terkait Dugaan Potensi Kecurangan Pemilu di Malaysia
Soal Bahasa Inggris Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka, Chapter 2 Unit 1 My Favorite Food Halaman 59 - 60
Ia menjelaskan setiap anggota Polri yang gugur dalam tugas, berhadapan atau kontak langsung dengan pelaku tindak pidana atau kejahatan akan langsung diproses untuk mendapatkan KPLB.
"Untuk anggota yang gugur atas nama Bharada Aldy sudah mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa 1 tingkat lebih tinggi, menjadi Bharatu," kata dia.
Lebih lanjut, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah ini menjelaskan jika almarhum Aldy baru saja lulus pendidikan Tamtama tahun 2018 silam.
Baca: Mahyudin Sebut Golkar Merugi Jika Erwin Aksa Sampai Pindah Partai
Kemudian, pada bulan Februari 2019, almarhum mendapatkan penugasan di Papua.
"Baru lulus Tamtama 2018 lalu. Dari bulan Februari untuk korban melaksanakan tugas di wilayah Nduga," katanya.