TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 Antiteror mulai dilibatkan dalam pengejaran dan penangkapan terhadap kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, di Poso, Sulawesi Tengah.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan awalnya Satgas Tinombala hanya diperkuat oleh Brimob dan TNI.
Namun, kini kekuatan Satgas Tinombala bertambah dengan bergabungnya tim dari Densus 88 Antiteror.
"Kenapa Densus 88 Antiteror dilibatkan karena Densus 88 itu punya data yang sangat akurat tentang Mujahiddin Indonesia Timur," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).
Adapun hingga kini, Satgas Tinombala berhasil mengamankan sejumlah temuan yang ditinggalkan oleh Ali Kalora cs.
Antara lain seperti peralatan memasak, peralatan komunikasi, tas, hingga bom lontong yang digunakan untuk menyerang.
Jenderal bintang satu itu juga menegaskan pihaknya telah berhasil memetakan arah atau jalur pelarian dari Ali Kalora cs.
"Kami sudah petakan arah mereka melarikan diri ke mana saja. Selain itu, kami juga sudah temukan peralatan perorangan dan bom lontong," pungkasnya.