Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan sulit tidur adalah hal lumrah bagi tahanan baru penghuni rutan.
"Biasanya keluhan tersebut itu terjadi kalau seseorang misalnya pindah atau berada dalam kondisi yang baru, apalagi ini kondisi barunya itu kan di rutan ya," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Jumat (22/3/2019).
Baca: Kasus Romahurmuziy, Mahfud MD: Banyak yang Ingin Bersaksi, Makin Panas jika Dibuka ke Publik
Menerima laporan Romy, dokter KPK pun turun tangan. Setelah melakukan pengecekan kesehatan, dokter tak merujuk anggota DPR itu untuk mendapat tindakan lebih lanjut di rumah sakit.
"Jadi dari kesimpulan dokter, tidak dibutuhkan tindakan merujuk pada RS (rumah sakit) atau tindakan lain," ungkap Febri.
"Beberapa indikator kesehatan masih dalam angka yang wajar. Dokter juga sudah memberikan obat," imbuhnya.
Minta berobat di luar
M Romahurmuziy mengungkapkan alasan dirinya tidak memenuhi panggilan KPK karena penyakit yang ia idap selama ini dan belum sempat diperiksakan.
Dokter KPK yang memeriksa, dinilai Romahurmuziy belum dalam kapasitas mampu untuk melakukan pengobatan.
Baca: Romahurmuziy Sulit Tidur di Rutan KPK
Sehingga mantan ketua umum PPP itu meminta untuk pengobatan di luar Rutan.
"Memang saya sudah dua kali minta kepada KPK untuk bisa berobat di luar, tetapi belum diberi sampai sekarang," ujarnya.
Keluhkan ventilasi
Romahurmuziy telah mendekam di rumah tahanan KPK sekitar satu pekan setelah dirinya terjaring OTT KPK di Jawa Timur, Jumat (15/3/2019).
Selama itu, dia mengaku sulit tidur di dalam rutan dan sempat beralasan sakit, hingga tidak memenuhi panggilan pertama pada Kamis (21/3/2019) kemarin.
Pria yang kerap disapa Rommy itu memberi masukan mengenai kondisi di dalam rutan.