News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Ratna Sarumpaet

Ratna Sarumpaet Gelisah Saat Sopir Pribadi Bersaksi

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoax Ratna Sarumpaet tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 08.11 WIB pada Selasa (2/4/2019).

"Saya ingin meluruskan beberapa hal. Ada pertanyaan soal anak saya, sampai tanggal 2 anak saya yang bungsu syuting di Malaysia (Atiqah Hasiholan). Fatun tanggal 2 saya nginap disana jadi tahu," ujar Ratna.

Selain itu ia juga meluruskan mengenai kesaksian dari Ahmad yang tidak mengetahui berbagai hal meski berada dirumah yang sama dengan Ratna.

"Rumah saya luas. Tidak mungkin apa yang saya lakukan dengan anak saya diketahui sama semuanya," katanya.

Baca: Prabowo Usap Air Mata Terima Sumbangan dari Rizal

Baca: Mabuk Minuman Keras, Pria Ini Salah Masuk Kamar, Perkosa Anak Kandung Dikira Istrinya

Atiqah Hasiholan yang biasanya menemani sang ibu Ratna Sarumpaet dalam menghadapi sidang kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoax kemarin tidak terlihat. Ratna tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 08.11 WIB dengan dikawal ketat oleh petugas kejaksaan dan kepolisian.

Pantauan Tribun dengan menggunakan pakaian tahanan Ratna tanpa ditemani sang anak Atiqah Hasiholan. Ratna mengaku kini siap menjalani sidang, kondisi kesehatannya juga dalam keadaan baik.

Anak Buah Ratna Sedih

Sementara itu karyawan tidak tetap terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet, Saharudin mengaku kaget dan terpukul ketika mengetahui dirinya telah dibohongi Ratna. 

Saharudin yang dihadirkan sebagai saksi fakta oleh Jaksa Penuntut Umum mengatakan pada tanggal 24 September 2018 (ketika Ratna pulang ke rumah usai operasi plastik di RS Khusus Bedah) ia dan dua karyawan Ratna lainnya yakni Ahmad Rubangi dan Makmur Yulianto alias Pele dikumpulkan.

Dalam pertemuan itu, Ratna mengaku kepada tiga orang karyawannya telah dipukuli oleh dua orang lelaki di Bandung, Jawa Barat. 

Namun pada 3 Oktober 2018, ketika di rumah Ratna, ia menerima sebuah informasi berupa dokumen dari mantan Komisioner Komnas HAM Siane Indriani berisi hasil penyelidikan Polda Metro Jaya terkait kabar penganiayaan Ratna.

"Pukul 07.00 WIB saya terima info dari Ibu Siane terkait dengan PDF Polda Metro Jaya yang beredar di media sosial terkait kasus Kak Ratna. Dari sana saya langsung berlari dan saya gedor pintu kamar Kakak (Ratna). Saya laporkan info kalau ada pemaparan dari Polda Metro Jaya," kata Saharudin.

Menurutnya, saat itu Ratna tidak berkata sedikit pun dan menutup pintu kamarnya.  Setelahnya, Ratna mengumpulkan ia bersama dua karyawan lainnya yakni Ahmad Rubangi dan Makmur Yulianto alias Pele serta dua anaknya yakni Muhammad Iqbal dan Ibrahim.

"Kakak tak jawab, tutup pintu. Kita dikumpulkan, saya Bangi, Pele dan anak-anaknya. Lalu bilang kalau kaka berbohong. Saya sangat sedih dan terpukul ketika itu karena kakak sudah seperti ibu saya sendiri. Saya tidak menyangka. Saya shock. Saya sedih dan kecewa saja," kata Saharudin.

Setelahnya, ia ditugaskan untuk menyiapkan konferensi pers terkait pengakuan Ratna di rumah Ratna pada pukul 15.00 WIB.  Dalam konferensi pers tersebut Ratna mengakui bahwa penganiayaan terhadapnya adalah kebohongan. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini