TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deklarasi kemenangan pasangan Prabowo - Sandiaga Uno untuk ketiga kalinya, Kamis (18/4) lalu disikapi relawan pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin dengan santai.
"Kita santai saja, seperti biasa. Sikap seorang pemenang itu biasanya malah tidak terlalu ribet, tidak terlalu jumawa. Kita tunggu keputusan KPU yang formal," ujar Koordinator Relawan Milenial KitaSatu, M Pradana Indraputra di sela-sela Syukuran Kemenangan Pasangan Capres dan Cawapres Jokowi - Amin bertajuk 'Panggung Gemb1ra! Menyongsong Indonesia Maju' di Jakarta, Minggu (21/4/2019).
Walau begitu, Dana, sapaan akrab Pradana menyebut jika deklarasi kemenangan pasangan Prabowo -Sandi ini juga berbahaya karena berpotensi menimbulkan perpecahan serta ketidakpercayaan masyarakat pada metode hitung cepat dan metode ilmiah.
"Ini yang kita tidak mau," tandas Dana yang dalam acara syukuran ini diberi potongan tumpeng oleh Ketua TKN Jokowi -Ma'ruf, Erick Tohir.
Namun Dana tetap mempersilahkan kubu Prabowo -Sandi mendeklarasikan kemenangan pihak mereka.
"Sah-sah saja mereka mau kapan pun deklarasi kemenangan, walau menurut kami tidak berdasar," tandas Dana.
Di tempat yang sama, Ketua TKN Jokowi -Ma'ruf, Erick Tohir menyebut syukuran kemenangan ini dilakukan karena hasil hitung cepat (quick count) yang dirilis sejumlah lembaga survey menunjukkan Jokowi-Ma’ruf mengungguli Prabowo-Sandi.
Oleh sebab itu, menurutnya, syukuran kemenangan ini bukan hasil klaim kemenangan semata.
“Insha Allah kita bukan pendusta, kita ini bukan pembohong. Data-data kita menunjukkan kita menang di 55 persen. Ini bukan klaim, ini data dan fakta,” ujar Erick..