Arasaratnam bergegas turun ke bawah melalui tangga darurat ketika mencium "bau darah di mana-mana".
"Segalanya sangat kacau. Semua orang berada dalam mode panik. Saya melihat ke kamar yang berada di sebelah kanan dan melihat ada darah di segala tempat," ungkapnya.
Arasaratnam berkata dia melihat ada orang yang membutuhkan perawatan karena mengalami luka parah, dan memperhatikan tamu lain mencari keluarga mereka yang hilang.
"Sangat menyedihkan melihat anak-anak berlumuran darah. Saya meninggalkan Sri Lanka dengan status pengungsi 30 tahun silam. Saya tak menyangka bakal kembali melihatnya," terang dia. (kompas.com/tempo.co)