NasDem mengusung caleg yang berpotensi besar menang di tiap dapil.
Tidak adanya mahar politik, menjadi magnet bagi para politisi untuk menjadikan NasDem sebagai kendaraan politik mereka.
"Banyak juga caleg yang sukarela pindah ke NasDem untuk maju bersama NasDem. Mulai dari kepala daerah, mantan kepala daerah maupun para caleg petahana dari partai lain. Itu artinya NasDem memiliki satu daya tarik sebagai kendaraan politik di mata politisi," kata Adi.
Dari 575 caleg DPR RI yang diusung NasDem, 50 caleg di antaranya petahana.
Artinya, mereka ialah orang yang telah dipilih pada Pemilu 2014.
Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman mengatakan para caleg petahana dan mantan kepala daerah yang bergabung ke NasDem memiliki modal sosial besar.
Mereka terbukti telah lolos ke DPR atau memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) sebelumnya.
"Kenaikan suara NasDem dipengaruhi pemilihan caleg petahana, termasuk dari partai lain, dan mantan kepala daerah," kata Ikrama.
Ikrama menilai, kampanye "politik tanpa mahar" yang diusung NasDem cukup banyak dibicarakan.