“Langkah tegas yang diambil bukan berarti pemerintah diktator, isu seperti itu sengaja dihembuskan supaya pemerintah takut mengambil keputusan,” ujar Wiranto.
Tindakan tegas terhadap hal-hal tersebut ada dalam konstitusi negara, ada hukum yang izinkan pemerintah melakukan hal itu, supaya masyarakat damai di bulan Ramadan ini,” kata pendiri dan mantan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Reaksi BPN Prabowo-Sandiaga
Sementara Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menyayangkan pernyataan Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto soal adanya orang di luar negeri yang menghasut rakyat melakukan tindakan inkonstitusional.
Menurut Andre Rosiade, pernyataan Wiranto tersebut justru menimbulkan keresahan di masyarakat.
Baca: Respons BPN Prabowo-Sandi Sikapi Pernyataan Wiranto Soal Ada Orang di luar Negeri Hasut Masyarakat
"Saya menyayangkan pernyataan itu. Seharusnya pemerintah tidak menambah mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan keresahaan," ujar Andre Rosiade.
Menurut Andre Rosiade, tidak ada masyarakat sekarang ini yang ingin melakukan tindakan inkonstitusional.
Bila ada satu atau dua orang melontarkan protes atau kritik, menurutnya hal itu bukan tindakan inkonstitusional.
"Tidak ada rakyat yang akan melakukan tindakan inkinstitusional. Saya bingung pemerintah takut atau seolah olah takut adanya tindakan inkonstitusional," katanya.
Andre Rosiade menduga pernyataan Wiranto tersebut seperti sengaja untuk menyebar ketakutan di masyarakat.
Sehingga masalah dugaan kecurangan Pemilu 2019 menjadi terabaikan.
"Apakah pernyataan itu sengaja untuk menakut nakuti, sehingga dugaan adanya kecurangan pemilu tidak terpantau?" katanya.
Jangan Memprovokasi
Terpisah, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono meminta Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan agar tak memprovokasi masyarakat pascapemilu 2019.