Wiranto juga mengaku geram dengan seorang tokoh yang tengah berada di luar negeri tersebut.
Ia menyebut tokoh tersebut mengompori dan mengahasut masyarakat untuk melakukan langkah-langkah inkonstitusional setiap hari.
Baca: Wiranto: Ada yang Bilang 70% TNI Bisa Dipengaruhi Bertindak Inkonstitusional, Itu Omong Kosong!
Baca: Ahmad Dhani Siapkan Surat Kecaman untuk Dua Pensiunan Jenderal Pendukung Jokowi
"Ada lagi tokoh di luar negeri, setiap hari ngomong ngomopori masyarakat, mengahsut masyarakat. Untuk apa? Untuk melakukan langkah-langkah inkonstitusional," ujar Wiranto.
Dia tak menyebut siapa tokoh yang dimaksud.
Ia juga tak menyebut berada di negara mana sang tokoh berada ketika mengompori dan menghasut masyarakat.
Ia hanya mengatakan langkah inkonstitusional yang digaungkan tokoh di luar negeri tersebut tidak dibenarkan.
"Apa langkah yang kita lakukan. Tindakan hukum apa yang harus kita lakukan," ujarnya.
Wiranto juga mengungkit media sosial yang mendukung tindakan inkonstitusional. Ia meminta Kemkominfo lebih tegas dalam mengambil tindakan.
"Kalau perlu kita hentikan. Kita tutup demi keamanan nasional ada UU yang mengijzinkan kita untuk melakukan itu," ujarnya.
Ia menyampaikan tindakan tegas yang dilakukan oleh pemerintah merupakan upaya untuk mempertahankan NKRI, dan kedamaian masyarakat selama Ramadan.
Wiranto mencontohkan ada beberapa hal yang bisa dimasukkan dalam kategori potensi pelanggaran selama pelaksanaan proses Pemilu 2019.
Ia mengatakan, ada juga isu yang menyebut pemerintahan saat ini diktator.
Padahal isu itu sengaja dihembuskan supaya pemerintah takut mengambil keputusan tegas.
Baca: Wiranto Tegas Perbolehkan Shutdown Media, Fahri Hamzah: Kebebasan Mau Ditutup Itu Salah