"Kalau kita bicara fisiologi kelelahan itu kaitannya dengan fisik," lanjut Ani.
Lebih lanjut Anisa menjelaskan jika beban kerja perugas KPPS tidak memiliki kelebihan yang berarti.
"Saya melihat beban kerjanya, ada tujuh orang satu TPS, itu beban kerjanya saya lihat tidak ada fisik yang sangat capek. yang saya tahu dokter yang ambil spesialis mas, kerja tiga hari tiga malem nggak ada yang mati," lanjut Ani.
Lebih lanjut Ani tegaskan jika belum pernah menemukan kematian karena kelelahan.
"Jadi kematian karena kelelahan saya belum pernah ketemu. Saya ini sudah 22 tahun jadi dokter belum pernah saya ketemu adalah penyebab kematian karena kelelahan," imbuh dokter Ani Hasibuan.
Ani jelaskan ada kematian beda kasus jika sudah memiliki penyakit kronis lalu meninggal karena kelelahan.
Ani menjelaskan dirinya tidak sepakat jika ada pernyataan 'meninggal karena kelelahan'.
Mantan Komisioner KPU, I Gusti Putu Artha mengelak pernyataan Ani Hasibuan.
Menurut Putu Artha, Ani justru menyederhanakan apa yang terjadi di lapangan.
Putu Artha kemudian jelaskan beban kerja petugas KPPS yang sudah dilakukan sebelum pemilu digelar.
Kemudian Ani mempermasalahkan beberapa langkah yang harus dilakukan calon petugas KPPS.
Tata cara mencari surat sehat dari petugas KPSS yang terlalu mudah disebut Ani sebagai bentuk kelalaian.
Baca: Prabowo Berharap Petugas KPPS yang Meninggal Dunia Divisum
Bahkan, Ani Hasibuan menyarankan untuk melakukan otopsi kepada jasad dari petugas KPPS yang meninggal dunia tersebut.
Pernyataan Ani Hasibuan pun mendapat tanggapan serius dari Adian Napitupulu.