News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rencana Pemindahan Ibu Kota

Langkah Jokowi Pindahkan Ibu Kota, Undang Semua Gubernur Kalimantan hingga Tinjau Calon Lokasi

Editor: Fitriana Andriyani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Joko Widodo didampingi Sejumlah Menteri, Pejabat Pemprov dan Bupati Kukar Edy Damansyah, serta Kepala Bapeda Provinsi Kaltim melihat peta Tahura Bukit Soeharto di titik KM 35 Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Selasa (7/5/2019). Kedatangan Presiden Joko Widodo beserta rombongan untuk melihat lahan yang ditawarkan Pemprov Kaltim sebagai lokasi Ibu Kota Negara yang baru. TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memulai langkah menindaklanjuti rencana pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia dari Jakarta.

Hal tersebut menunjukkan keseriusan Jokowi dalam mewujudkan rencana pemindahan Ibu Kota yang telah menjadi wacana sejak lama.

Beberapa langkah telah dilakukan oleh Jokowi, seperti berdiskusi dengan seluruh gubernur di beberapa wilayah yang berpotensi sebagai calon lokasi ibu kota yang baru.

Dalam beberapa hari terakhir, Presiden mengebut hal-hal yang berkaitan dengan pemindahan Ibu Kota ini.

Baca: Presiden Jokowi Akan Tinjau Tiga Lokasi Calon Ibu Kota Negara di Kalimantan Tengah

Baca: Foto-foto Penampakan Calon Ibu Kota Negara di Kaltim dan Respon Jokowi

Berikut rangkuman Kompas.com:

Ratas di Istana

Langkah ngebut Jokowi dimulai dari menggelar rapat terbatas terkait pemindahan Ibu Kota di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (29/4/2019).

Dalam rapat itu, Jokowi meminta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro untuk memaparkan hasil kajian lembaganya terkait pemindahan Ibu Kota.

Dalam rapat itu Bappenas memaparkan tiga alternatif.

Pertama, Ibu Kota tetap di Jakarta tetapi daerah seputaran Istana dan Monas dibuat khusus untuk kantor-kantor pemerintahan, kementerian dan lembaga.

Sehingga, seluruh kawasan pemerintahan berada di satu tempat dan itu menciptakan efisiensi di dalam tugas koordinasi pemerintah.

Alternatif kedua, pusat pemerintahan pindah ke luar jakarta, tetapi masih dalam raidus sekitar 50-70 km dari Jakarta.

Alternatif ketiga adalah memindahkan Ibu Kota ke luar pulau Jawa, khususnya mengarah kepada kawasan tmur Indonesia.

Hasilnya, Presiden Jokowi memutuskan untuk memilih alternatif ketiga. Presiden ingin agar letak Ibu Kota baru berada di tengah-tengah wilayah Indonesia.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini