News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Kubu Prabowo Gantian Serang SBY, Kivlan Zen Sebut Licik, Arief Poyuono Sebut seperti Undur-undur

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FX Arief Poyuono, Ketua DPP Partai Gerindra yang juga menjabat sebagai Ketua Umum FSP BUMN Bersatu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu per satu orang-orang di kubu Prabowo-Sandi menyerang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), setelah melihat gelagatnya mau mundur dari koalisi.

Sebelumnya Kivlan Zen menyebut SBY Licik. Kini  giliran Arief Poyuono menyebut SBY seperti Undur-undur.

Undur-undur merupakan sebutan untuk kelompok binatang serangga dari dari familia Myrmeleontidae.

Pendukung fanatik Prabowo Subianto, Kivlan Zen menyatakan SBY Licik tak ingin Prabowo menang di Pilpres 2019.

Kivlan Zen mengklaim mengetahui sifat SBY Licik sejak di TNI. Kivlan Zen mengetahui itu karena SBY adalah juniornya. 

Kini giliran Arief Poyuono yang juga menjabat Waketum Partai Gerindra ini minta Partai Demokrat keluar dari Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Arief Poyuono juga menyebut SBY seperti Undur-undur. Sebutan ini disematkan ke SBY setelah ada gelagat Demokrat telah merapat ke kubu Jokowi-Ma'ruf.

"Demokrat sebaiknya keluar saja dari Koalisi Adil Makmur. Jangan elitenya dan Ketum kayak serangga Undur-undur ya. Mau mundur dari koalisi aja pake mencla mencle segala," kaya Arief Poyuono saat dikonfirmasi, Jumat (10/5/2019).

Arief mengatakan, pihaknya tak keberatan jika Demokrat keluar dari koalisi Adil Makmur.

Menurutnya, selama ini Demokrat tak memiliki pengaruh dalam upaya pemenangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

Justru, kata Arief, masuknya Demokrat dalam koalisi malah membuat suara paslon 02, menurun.

"Monggo keluar aja deh, wong nggak ada pengaruhnya menghasilkan suara Prabowo-Sandi kok selama ini. Malah menurunkan suara lo," ucap Arief Puyono.

Ia juga menduga, sikap Demokrat yang 'mencla mencle' itu lantaran sudah mendapat jaminan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yakni, salah satunya kasus megaproyek Hambalang.

"Dan saya tahu kok kenapa kayak Undur-undur, maklum belum clear jaminan hukum dari Kangmas Joko Widodo bagi keluarga SBY yang diduga banyak terlibat kasus korupsi, kayak kasus korupsi proyek Hambalang,"

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini