Cep Yanto merupakan warga, di Kampung Cibodas Cempaka, Kelurahan Utama, Kecatanan Cimahi Selatan.
Di sana tinggal perempuan yang merupakan istrinya, Dini Aprilia.
Namun, Cep Yanto disebut sudah setahun tak pulang ke rumah.
Hal itu disebabkan ia bekerja di Jakarta.
"Dia bekerja di Jakarta tapi sudah lama tidak pulang," kata Kapolsek Cimahi Selatan, AKP Sutarman.
Namun, setelah ditelusuri pria ancam penggal Jokowi dalam video viral itu disebut bukan Cep Yanto.
"Dia (Cep Yanto) tinggal di Cimahi, kami sudah bertemu dengan keluarga dan RW setempat, tapi berdasarkan keterangan mereka, orang yang ada di dalam video itu bukan Cep Yanto," ujar AKT Sutarman.
Ia menyebut, bisa jadi kabar yang beredar seperti bentuk tubuh dan umurnya mirip sehingga Cep Yanto pun menjadi sasaran yang dicurigai.
"Mungkin berdasarkan informasi yang beredar seperti umur dan bentuk tubuhnya sedikit mirip," ujarnya.
Dheva Prayoga Sempat Ditangkap
Sebelumnya, pihak kepolisian pun mencurigai pria asal Kebumen, Dheva Prayoga.
Potret dan identitasnya beredar di media sosial setelah video viral pria ancam penggal Jokowi itu viral.
Dheva Prayoga pun menjadi sasaran netizen dan disebut-sebut adalah pria dalam video viral tersebut.
Kemudian, pria asal Kebumen itu diperiksa polisi.
Hasilnya, pria itu memiliki alibi kuat sehingga dibebaskan.
Dheva mengaku berada di Kebumen saat di Jakarta ada demo di depan gedung Bawaslu.
Keberadaannya pun dikuatkan atas pernyataan sejumlah saksi.
"Saya berterimakasih kepada Polres Kebumen yang segera mengambil langkah untuk klarifikasi. Saya juga berharap kepada kepolisian untuk bisa segera menangkap orang yang mengancam akan memenggal kepala Jokowi," kata Dheva, dikutip dari Kompas.
Isi Video Viral Ancam Jokowi
Di media sosial viral video yang memperlihatkan seorang pria berjaket cokelat mengenakan peci hitam mengancam Presiden Jokowi.
Berulang-ulang pria itu berkata, ingin memenggal kepala Jokowi.
"Dari Poso nih, siap p****** kepalanya Jokowi," ujarnya di hadapan kamera.
"Insyaallah... insyaallah... Allahuakbar," lanjut pemuda berjaket coklat.
Identitas pria ancam penggal Jokowi. (Kolase Tribun Jabar/Twitter)
"Allahuakbar...," sahut ibu-ibu berbaju putih yang sepertinya sedang merekam video tersebut.
"Siap p****** palanya Jokowi," ujar pemuda berjaket coklat lagi.
"Kita dobrak nih, nomer dua," ujar ibu-ibu lain berbaju biru.
"Jokowi siap, lehernya kita p******!, dari Poso, demi Allah," kata pemuda berjaket cokelat lagi. "Jokowi," ujarnya di hadapan kamera.
Relawan Jokowi Tak Tinggal Diam
Relawan pendukung Jokowi yang tergabung dalam organisasi Jokowi Mania melaporkan video tersebut ke Polda Metro Jaya, Sabtu (11/5/2019).
Ketua Umum Tim Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer, mengatakan bahwa pihaknya melaporkan pria dalam video beserta pembuat video tersebut.
"Ini, kan, sangat meresahkan sekali. Kalau seandainya proses demokrasi ini selalu di bawah ancaman. Ini bahaya, yang bahaya bukan kita, ya, tapi demokrasinya," kata Immanuel kepada wartawan.
Immanuel mengaku tidak tahu identitas pria dalam video serta pembuat video. Ia menyerahkan pengungkapan identitas tersebut kepada pihak kepolisian.
Immanuel mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan aksi demonstrasi yang dilakukan, melainkan ucapan dalam video yang dinilainya mengancam dan menakutkan.
"Beda pandangan politik silakan. Tapi kalau sudah mengancam atau ingin menghilangkan nyawa seseorang itu bahaya, ini enggak bisa kita biarkan. Ini yang kami laporkan persoalan itu," ujar dia.
Dalam laporannya, Immanuel menyertakan barang bukti yaitu flashdisk berisi rekaman video yang dimaksud serta gambar suasana aksi.
Laporan tersebut diterima dengan nomor registrasi LP/2912/V/2019/PMJ/Dit.Reskrimsus. Adapun pasal yang disangkakan adalah Pasal 207 KUHP dan Pasal 27 Ayat (4) UU ITE.
Polisi bergerak menyelidiki identitas pelaku yang diduga mengancam akan memenggal kepala Presiden Jokowi.
Penyelidikan tersebut berawal dari beredarnya video di media sosial yang memperlihatkan seorang pria mengutarakan kata-kata bernada ancaman.
Ketika video tersebut direkam diduga pria yang mengancam Jokowi itu tengah melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bawaslu.
Berikut Tribun Jabar rinci fakta terkait pengancam Jokowi yang viral di media sosial.
1. Identitas Terduga Pengancam
Jajaran Polsek Cimahi Selatan sudah menyelidiki identitas terduga pengancam Jokowi.
Diduga, ia adalah Cep Yanto, warga Kampung Cibodas, Cempaka, RT 01/04, Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Namun, ketika polisi menyambangi kediamannya di Cimahi, Cep Yanto sedang tak ada di rumah, Sabtu (11/5/2019).
Keluarga mengatakan Cep Yanto tinggal di Jakarta karena bekerja di sana.
Kapolsek Cimahi Selatan, AKP Sutarman mengatakan pihaknya langsung meminta keterangan dan menunjukkan video itu kepada istrinya yang bernama Dini Aprilia dan Ketua RW setempat bernama Cecep Suhardja.
(Seto Aji/Gridhot.ID)