TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warganet ramai-ramai tolak gagasan people power. Tagar umat tolak people power trending di Twitter usai Amien Rais dan Eggi Sudjana menyerukan untuk mengadakan aksi people power.
Sebanyak 3400 cuitan ditulis netizen pada Senin (13/5/19). Tolak People Power trending di Twitter (TWITTER). Seperti ini cuitan netizen:
@tsabit_kang: #UmmatTolakPeoplePower Bagi saya , sdh bisa jualan keliling kampung tanpa intimidasi dari siapapun saya sebagai rakyat sudah bahagia. Kami warga miskin menganggap pemilu sudah selesai ,kami tinggal menunggu tahapan pemilu siapapun pemenangnya. Damai Ngeriku damai Bangsaku.
@danwar1945: Pemilu aman dimana mana, stop provokasi masyarakat Ummat menolak ajakan people power.
@pratama_ahong: setiap manusia memang boleh memiliki keinginan,, tapi keinginan tersebut jgn sampai merusak tatanan kehidupan bermasyarakat dan merugikan org lain hanya demi kepentingan kelompok semata.. #UmmatTolakPeoplePower.
Baca: Penurunan Harga Tiket Pesawat Segera Ditetapkan, Ini Harga Tiket Terbaru untuk Mudik Lebaran
@bayugnw: saya patuh pada Gus,,, memang people power yg digaungkan akan dilakukan karena pemilu itu lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya. maka dari itu #UmmatTolakPeoplePower.
Diketahui, Amien Rais mengajak masyarakt untuk melakukan people power.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional ( PAN) Bara Hasibuan meyakini gagasan people power ala Amien Rais tak akan diikuti oleh masyarakat, termasuk kader dan simpatisan PAN sendiri.
Ia juga meyakini gerakan masyarakat karena menolak hasil pemilu 2019 tidak akan terwujud.
"Saya pikir itu (gagasan people power) sudah layu sebelum berkembang, menurut saya," kata Bara di Jakarta, Senin (29/4/2019).
Bara mengakui, sebagai pendiri sekaligus Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais masih memegang pengaruh yang strategis.
Namun, menurut dia, imbauan Amien agar pendukung Prabowo-Sandi bergerak apabila pemilu 2019 curang tak akan terealisasi.
Sebab, Bara melihat fakta bahwa memang tak ada kecurangan yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif dalam pemilu kali ini.
Selain itu, hasil penghitungan manual atau real count sementara Komisi Pemilihan Umum juga hasilnya tidak jauh berbeda dengan hitung cepat yang dirilis sejumlah lembaga.