TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SAHATI PT. Hijau Tumbuh Kembang atau yang kerap disebut SAHATI HTK berdiri sejak sejak tahun 2010 dan langsung go public menangani pemberangkatan jama’ah umrah. H, Gunadi sebagai founder kemudian mengembangkan format SAHATI HTK yang semula hanya sekedar menangani keberangkatan umrah menjadi Coorporate yang memiliki mitra mitra cabang di berbagai kota di seluruh nusantara.
Adapun ruang lingkup usaha yang semula hanya bidang Umrah kini merambah ke Haji Mandiri, Wisata Domestik dan Wisata Mancanegara. Melalui proses yang panjang, Alhamdulillah di tahun 2012 SAHATI HTK terpilih sebagai Travel terbaik se Indonesia dalam hal pelayanan pemberangkatan jama’ah versi majalah TCBA.
Dan sekarang PT Hijau Tumbuh Kembang (HTK) perusahaan travel perjalanan umroh, haji mandiri dan wisata ini, menggulirkan Program Sahati dengan menggandeng Grup Band D'Masiv.
Direktur Utama PT Hijau Tumbuh Kembang, Wahyu Wibowo mengatakan, pada perjalanan umroh yang direncanakan bakal berangkat pada 31 Oktober 2019 mendatang.
Menurut Wahyu Wibowo, perjalanan ibadah Umroh bareng artis D'Masiv dimaksudkan untuk menggugah kalangan Milenial dan juga anak band agar tertarik untuk melakukan perjalan ibadah Umroh. Sebab, selama ini, masyarakat beranggapan bahwa perjalanan ibadah ke tanah suci baik Umroh atau Haji hanya diperuntukan untuk kalangan orang yang sudah sangat beriman dan sudah berumur.
"Tujuan kita umroh bareng D'Masiv ini agar anak-anak band, khususnya kalangan milenial lainnya agar tergugah untuk beribadah umroh. Jadi umroh bukan hanya dilakukan oleh kalangan masjid (orang yang sudah sangat beriman) saja. Tapi juga untuk mereka (masyarakat) yang ingin dan sudah Hijrah, Semoga minat anak muda bisa tergugah untuk beribadah ke tanah suci," terang Wahyu Wibowo saat memperkenalkan program Sahati di Jakarta, Rabu (15/5/2019) di Hotel Mercure Jakarta Sabang.
"Selama ini kan Ibadah umroh identik dilakukan oleh orang tua, orang masjid, dan ustadz, nah, dengan umroh Sahati kami mengajak para milenial untuk dapat ikut umroh," tambah Wahyu Wibowo .
Menurut Wahyu Wibowo, para jemaah umroh program Sahati bakal bareng bersama dengan D'Masiv mulai dari pelatihan manasik hingga setelah selesai melakukan perjalanan umroh dari kota suci Mekkah dan Madinah.
"Sejak manasik hingga selepas menyelesaikan Ibadah (Umroh) dipersilakan untuk berlanjut seperti mengikuti pengajian D'Masiv," jelas Wahyu Wibowo .
Alasan dipilihnya D'Masiv sebagai Ikon umroh, kata dia, lantaran para personil D'Masiv memiliki catatan pergaulan yang positif dan jauh dari kabar miring, sehingga layak untuk dijadikan panutan bagi kalangan muda. "Meski demikian, kami tak menutup diri bagi publik figur lainnya," katanya.
Selain umroh bareng publik Figur, program umroh Sahati juga memiliki keunggulan lainnya. Di antaranya yakni, biayanya cukup terjangkau, cukup dengan Rp 23,9 juta dan juga fasilitas hotel bintang 4 yang lokasinya dekat dengan Masjidil Haram.
Perusahaan jasa umroh yang berpengalaman sejak tahun 2010 ini menargetkan Program Sahati itu bisa membawa jemaah sebanyak 180 orang. "Target kita 4 bis, satu bis berisi 45 orang, total 180 jemaah, Sudah termasuk personel D'Masiv dan keluarga dan juga satu marbot," tandas Direktur Utama PT Hijau Tumbuh Kembang, Wahyu Wibowo.