KBFP merupakan program pelatihan singkat dengan kombinasi pendekatan yang dinamis antara model seminar, audiensi tokoh dan dialog serta outbond. Fokusnya adalah penguatan visi, kapasitas, karakter dan jaringan. Sejak tahun 2011 sampai saat ini KBFP telah melaksanakan delapan angkatan.
Alumninya saat ini mencapai lebih dari lima ratus pemimpin muda yang tersebar di seluruh Indonesia.
Mereka berkiprah mulai dari kepala daerah muda, anggota legislatif nasional maupun daerah, pengusaha muda, pemimpin ormas, aktivis lingkungan dan HAM, akademisi, rohaniawan, guru pesantren, budayawan, sutradara, dokter, pemimpin koperasi, jurnalis, blogger, penulis, pegiat IT, startup dan komunitas kreatif, perwira muda TNI/Polri, dan kepala desa.
Sementara audiensi tokoh antara lain pernah melibatkan nama-nama seperti Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo, almarhum Dr Muslim Abdurrahman, Jend. TNI (Purn.) Luhut Pandjaitan, Khofifah Indar Parawansa, Ir Joko Widodo, Prof Dr Mahfud MD, Susi Pudjiastuti, Airlangga Hartarto, Aburizal Bakrie, Dr Yudi Latif dan lain-lain.
Sementara mentor untuk pelatihan berasal dari tokoh-tokoh muda yang telah sukses berkiprah di berbagai profesi.
Sebagai bagian masyarakat sipil KBFP tentunya membutuhkan pembiayaan dalam menjalankan kegiatannya. Model pembiayaan yang dilakukan adalah kerja sama triple helix antara institusi masyarakat sipil, unsur pemerintah dan korporasi.
Hal inilah yang telah membantu pelaksanaan KBFP sampai angkatan delapan. Rencananya angkatan sembilan akan berlangsung September 2019 nanti.
Peserta dan alumni KBFP adalah anak muda potensial dari Aceh hingga Papua. Mereka diseleksi secara ketat melalui proses administrasi dan wawancara.
“Alhamdulillah, keberadaan KBFP telah membantu memunculkan anak-anak muda Indonesia yang kokoh pemahaman kebangsaannya, percaya diri dalam berkiprah, sekaligus memperkuat karakter dan solidaritas mereka secara positif dan demokratis. Semoga kontributif untuk pembangunan Indonesia”, ujar Dimas.
Pada April 2019, Perkumpulan Kader Bangsa menginisiasi program lainnya yakni pertukaran pemimpin muda bernama Indonesian Young Leaders Exchange Program (IYLEP).
IYLEP adalah program pertukaran anak muda yang berprestasi di komunitas dan daerahnya sekaligus pelatihan studi komparatif ke berbagai negara sahabat.
Program ini bertujuan untuk tidak hanya memperkuat visi kebangsaan tapi juga visi globalisasi. Menurut Dimas, “Tantangan kita hari ini di era digital dan milenial adalah untuk membangun rasa percaya diri, jangan minderan, membuka wawasan yang luas, merajut kerja sama yang inovatif agar anak muda bisa terlibat membangun negara-bangsanya, sekaligus berkiprah secara regional bahkan global”.
Angkatan pertama dilaksanakan di Singapura pada April lalu. Sebanyak 20 peserta dari berbagai daerah mendapatkan pelatihan kepemimpinan yang diisi oleh pakar atau ahli serta berkunjung ke sejumlah institusi akademik, sosial budaya, ekonomi kreatif, serta bertemu dengan sesama pemimpin muda di negara tersebut.
Peserta IYLEP Angkatan pertama juga mendapatkan materi tentang peran serta kaum muda untuk penguatan ASEAN yang dilaksanakan bersama KBRI Singapura.