Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina optimis mampu mengeksplorasi dan pengembangan hulu migas 98 proyek di Indonesia pada tahun 2019 dengan biaya investasi yang dianggarkan mencapai 1,9 miliar dolar AS atau setara Rp 27,4 triliun.
Hal tersebut ditegaskan oleh Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu dalam kesempatan dialog dengan media di Jakarta, Jum’at (17/5/2019).
Dharmawan menegaskan bahwa seluruh proyek tersebut dilaksanakan oleh anak usaha di sektor hulu migas Pertamina yang beroperasi di Indonesia.
“Optimisme ini juga didukung dengan sejumlah capaian. Hingga bulan April, Pertamina telah menyelesaikan pemboran 77 sumur di Indonesia yang terdiri dari 72 sumur eksploitasi dan 5 sumur eksplorasi di WK eksisting,” tegasnya.
Lebih lanjut Dharmawan menjelaskan bahwa pada tahun 2019 Pertamina berencana akan menyelesaikan 311 sumur pemboran eksplorasi dan eksploitasi di Indonesia dimana sekitar 38 persen diantaranya berada di wilayah kerja Mahakam.
Baca: LinkAja Jadi Alat Pembayaran di SPBU Pertamina
Komitmen investasi Pertamina di sektor Hulu menjadi agenda prioritas di tahun 2019.
Hal ini dibuktikan dengan nilai investasi sektor hulu secara keseluruhan yang mencapai sekitar 2,6 miliar dolar AS atau sekitar 60% dari keseluruhan investasi Pertamina pada RKAP tahun 2019 yang mencapai 4,2 miliar dolar AS.
Proyek tersebut terdiri dari 47 proyek dilaksanakan oleh Pertamina EP, 29 proyek oleh PHE, 19 proyek oleh PHI, 2 proyek oleh PEPC, dan 1 proyek oleh PEPC ADK.
Proyek-proyek migas tersebut meliputi kegiatan untuk mempertahankan base production seperti kegiatan pemboran, konstruksi fasilitas produksi, pengembangan struktur temuan migas, serta pengembangan EOR.
Baca: PT Pertamina EP Asset 3 Kenalkan Kegiatan Hulu Migas
Proyek-proyek ini penting mengingat perannnya dalam mempertahankan revenue generator hulu saat ini. Kegiatan eksplorasi new ventures dilakukan melalui akses ke WK eksplorasi baru dan investasi untuk melakukan survey sesmik regional.
“Realisasi pemboran Pertamina mendominasi realisasi pemboran migas di seluruh Indonesia. Komitmen pemboran ini adalah yang terbesar di Indonesia dalam rangka menjaga keberlangsungan produksi dari aset-aset eksisting,” ujar Dharmawan.