TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pak Jenggot alias ED (50), terduga teroris yang ditangkap Anggota Densus 88 di Kampung Nanggewer, RT 02/03, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (17/5/2019) sebenarnya dikenal warga sebagai pribadi yang baik.
Selain itu, tetangga mengenal Pak Jenggot sebagai pribadi yang tertutup.
Padahal, saat muda Pak Jenggot dikenal sebagai pribadi yang nakal.
Namun sejak 6 tahun ke belakang, pria yang bekerja sebagai tukang parkir ini telah hijrah dan perilakunya pun ikut berubah.
Hal itu dituturkan teman dekat Pak Jenggot, Arif Rahman.
Menurutnya, selama ini sifat Pak Jenggot berubah drastis setelah memiliki teman-teman baru yang kerap diajaknya ke rumah.
"Teman-temannya memang ada yang baru dari luar cuma saya enggak kenal, pakaiannya rapi gitu, satu dua dibawa, kadang orangnya beda-beda," ucapnya.
Sebagai teman dekat, Yus awalnya bersyukur melihat perubahan yang begitu drastis.
Padahal dulunya AR dikenal nakal oleh rekannya.
Sejak saat itulah, Yus sudah tak merasa nyaman ingin menegur teman sebayanya tersebut.
"Kenal dari dulu, cuman semenjak berubah jadi alim (hijrah) sejak 6 tahun belakangan ini sudah enggak ngobrol lagi, padahal dulu pas lagi nakal-nakalnya, kalau dia lagi mabuk teman di sini pada takut karena rusuh, cuman saya yang berani ngajak dia ngobrol," ungkapnya.
Sementara, Ketua RT di lokasi penangkapan terduga teroris Pak Jenggot, Ncah menuturkan perubahan sikap Pak Jenggot terjadi sejak pernikahannya yang kedua.
"Tapi dulu dia orangnya tidak seperti ini. Bahkan saat muda dia itu teman suamiku, karena asli orang sini. Dulu itu dari usia kecil sampai bujangan tidak tertutup. Berubah saat dia memiliki istri kedua. Yang pertama sudah pisah. Nah pas nikah yang kedua baru dia berubah," katanya pada TribunnewsBogor.com.
Menurut Ncah, Pak Jenggot dikenal dengan pribadi yang tertutup, namun tidak pernah membuat masalah apapun dengan warga masyarakat sekitar.
"Kaget pastinya. Warga pun di sini kaget soalnya dia itu baik-baik saja tidak ada kabar apa-apa. Tiba-tiba ditangkap gitu. Orangnya tertutup tidak pernah keluar rumah. Tapi sama warga baik-baik saja tidak pernah ada masalah," ujarnya kepada Tribunnewsbogor.com, Sabtu (18/5/2019).