News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penggagas 'Tour Jihad ke Jakarta' Minta Maaf, Polda Jatim Tetap Proses Roni dan Feni Secara Hukum

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera saat menjelaskan fakta penyelidikan terbaru soal mayat tanpa kepala dalam koper di Blitar, Sabtu (6/4/2019). TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Unggahan di sosial media mengenai 'Tour Jihad ke Jakarta' sempat menjadi viral dan mengundang keresahan.

Namun dua orang yang mengaku sebagai pengagas dan koordinator tur, mendadak mendatangi Polda Jatim untuk meminta maaf sekaligus membatalkan acara tersebut.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan kedatangan M Roni dan Feni Lestari untuk menyerahkan diri pada Minggu (19/5/2019) siang.

Mereka mengaku sebagai penggagas sekaligus koordinator tur terkait dengan isu pengerahan massa ke Jakarta pada 22 Mei 2019.

Berdasarkan penyelidikan polisi, keduanya telah menyebarkan ajakan tur tersebut melalui media sosial dan media online.

Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, keduanya bukan penyedia jasa transportasi dalam format travel biro. Namun hanya inisiator perseorangan yang mengajak masyarakat.

"Ini sudah menyebar dan kami sudah bergerak mengantisipasi keresahan masyarakat," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Baca: PPP Minta Kursi Ketua MPR Dibicarakan di Koalisi Jokowi-Amin

Kombes Frans Barung Mangera menengarai paket tur tersebut bertujuan memobilisasi masyarakat Jatim untuk datang berduyun-duyun menyampaikan protes terkait pengumuman hasil Pemilu 2019, di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu mendatang.

Roni dan Feni tiba di Polda Jatim sekira pukul 11.03 WIB. Mereka langsung memasuki ruang konferensi pers Humas Polda Jatim.

Agenda konferensi pers adalah klarifikasi dan permohonan maaf di hadapan wartawan.

Ia mengaku menyesal menulis pemberitahuan yang tersebar melalui media sosial menggunakan kata 'Tour Jihad'.

Menurutnya, susunan kata tersebut tidak bermaksud menimbulkan kesan menyeramkan pada khalayak.

"Mengenai tur itu, sebetulnya bukan seheboh kata-kata itu. Sebenarnya kami hanya ingin jalan-jalan atau refreshing ke Jakarta," ucap Roni seraya menunjukkan sebuah kertas bertuliskan permohonan maaf pada Polda Jatim.

Baca: Kepolisian Tangkap 2 Anggota Panwaslu Distrik Jayapura Selatan Terkait Politik Uang

Mengingat informasi itu telanjur beredar luas di media sosial dan membuat kegaduhan banyak pihak, ia membatalkan tur tersebut.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini