TRIBUNNEWS.COM. CIAMIS - Ribuan pemuda dari puluhan komunitas di Kabupaten Ciamis dan Pangandaran melakukan deklarasi untuk Ciamis yang tetap damai dan kondusif.
Mereka terdiri dari pemusik jalanan, pecinta tato, suporter dari komunitas Balad Galuh, komunitas motor seperti Moonraker, GBR, XTC, dan Brigez.
Giak, inisiator kegiatan menerangkan, kegiatan ini sengaja digelar dengan tujuan untuk menjaga tali persaudaraan antar komunitas di Kabupaten Ciamis.
Menurut dia, pada dasarnya Ciamis hingga saat ini dalam kondisi yang kondusif tanpa ada perpecahan. “Pada acara hari ini kami nyatakan bahwa kami pun bisa menjaga kondusifitas, terutama kenyamanan, keamanan Kabupaten Ciamis tercinta ini,” katanya.
Lebih dari itu, para komunitas ini mengaku siap dalam membantu pemerintah atau aparat keamanan, khususnya dari Polres Ciamis Polda Jawa Barat hingga TNI dalam menjaga kondusifitas wilayah.
“Bisa disaksikan oleh pemerintah dan kepolisian, bahwa dalam menjaga keamanan dan ketertiban kami pun siap,” sambung Giak.
Sementara itu, terkait isu gerakan people power atau kedaulatan rakyat, dengan tegas mereka tolak. Para komunitas di Ciamis tersebut memilih menjaga kampung halamannya, daripada ikut-ikutan rencana aksi di Jakarta.
Seruan jaga kondisifitas Ciamis dan tolak people power juga dilontarkan Rektor Univeritas Galuh (Unigal), DR. H. Yat Rospia Brata.
Yat meminta masyarakat dewasa dalam menyikapi isu-isu yang berkembang. Khususnya terkait isu dan situasi politik yang terus menggelinding bebas belakangan ini, seperti soal People Power atau gerakan kedaulatan.
“Kita harus lebih dewasa menyikapinya. Tetap jaga kondusifitas agar Indonesia, khususnya Kabupaten Ciamis tetap dingin dan damai,” katanya.
Yat menambahkan, pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) yang digelar pada 17 April 2019 lalu, baik Pemilihan Legislatif (Pileg) ataupun Pemilihan Presiden (Pilpres), dilindungi dan dilaksanakan sesuai undang-undang.
“Kita jangan terpancing isu-isu soal people power yang saat ini sedang santer. Nantinya bisa berakibat kondisi tidak aman,” tuturnya.
Yat berharap masyarakat bersabar menunggu hasil keputusan dari KPU yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2019. Apalagi saat Bulan Suci Ramadhan ini, Yat mengajak masyarakat memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Alloh SWT.
“Saya tidak berpihak ke kubu 01 atau 02, yang terpenting saat ini kita harus menjadi pendingin bagi masyarakat. Ini untuk menjaga kondusifitas di wilayah masing-masing, demi persatuan dan kesatuan NKRI,” pungkasnya.