TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menyayangkan sikap Capres 02 Prabowo Subianto yang terlihat abai terkait aksi massa 22 Mei 2019 yang berakhir anarkis.
TKN menilai, sikap ambigu yang ditunjukkan Prabowo-Sandi, seperti mendelegitimasi hasil pemilu dan mendorong pendukungnya untuk bergerak demo di jalanan dengan narasi kecurangan Pemilu 2019.
"Kami sekaligus menyayangkan sikap Prabowo Sandi kemarin abai terhadap situasi yang berlangsung," ucap Direktur Program TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Aria Bima, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).
TKN, kata Bima, juga menyayangkan aksi kerusuhan kemarin terlebih karena terjadi saat bulan suci ramadhan.
Untuk itu, TKN meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang memberi apresiasi dan rasa percaya kepada pihak berwrnang untuk bisa menegakkan hukum sesuai dengan konstitusi UUD 1945.
Baca: Mahasiswa se-Indonesia Kutuk Aksi Kerusuhan Massa 22 Mei, Tuding Cendana Jadi Dalang
Meski begitu, Politisi PDI Perjuangan ini tetap menghargai upaya konstitusi BPN Prabowo-Sandi yang akan mengajukan sengketa hasil Pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Karena sebelumnya, Tim BPN Prabowo-Sandi tak ingin tindaklanjuti berbagai hal yang ditemukan di dalam asumsi dugaan kecurangan ke Bawaslu dan ke MK.
"kali ini dari info yang disampaikan Pak Prabowo dan Pak Sandi akan membawa jalan konstitusi untuk menyelesaikan berbagai hal yang terkait dengan kecurangan yang saat ini oleh tim kampanye BPN Prabowo sandi ditemukam," jelasnya.