Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi massa yang dilakukan tanggal 22 Mei 2019 lantaran menolak hasil Pilpres 2019, berujung pada kerusuhan dan menelan korban jiwa.
Terkait hal itu, pengamat ekonomi politik Arya Wishnuardi menilai kejadian tersebut sudah sepatutnya menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pihak.
Baca: 11 Orang Terduga Provokator 22 Mei di Bawaslu Ditetapkan Tersangka, Ini Masing-masing Perannya
Terutama untuk merubah kultur politik bangsa Indonesia.
"Peristiwa ini harus menjadi edukasi politik kita, yang memberikan kesadaran untuk kita semua apapun kontestasi politik di Indonesia, jangan dibangun dengan budaya kekerasan," ujar Arya, dalam diskusi publik Lingkar Studi Politik Indonesia (LSPI), di D Hotel, Jakarta Selatan, Jumat (24/5/2019).
Di sisi lain, ia memuji langkah Prabowo Subianto yang akhirnya menempuh langkah konstitusional.
Pasalnya, gugatan ke MK oleh kubu 02 dinilai mampu meredakan suhu politik terlebih pasca kericuhan.
Sekretaris Jenderal Serikat Peternakan Rakyat Indonesia (SPRI) ini juga percaya hasil dari keputusan MK akan menjadi solusi terbaik bagi kedua kubu.
Putusan MK, menurutnya, merupakan puncak dari upaya mencari keadilan, sehingga setelahnya dasar bagi kedua pihak untuk bersatu kembali membangun bangsa akan menjadi lebih kuat.
Baca: Cerita Pedagang Korban Penjarahan 22 Mei Diundang Jokowi ke Istana : Baju Batiknya Pinjam Teman
"Kita apresiasi juga Pak Prabowo yang membawa sengketa Pilpres ke MK, secara konstitusional. Menurut saya ini merupakan masukan positif, yang bagus, menurunkan tensi di lapangan," ucapnya.
"Semua pihak mencari proses yang legitimate dan fair. Rekonsiliasi itu perlu framework yang kuat. Dalam proses di MK, semoga semua pihak yang bersengkata adu data secara terbuka. Siapapun yang nanti dinyatakan sebagai pemenang, publik dapat melihat ini sebagai proses yang fair dan transparan," tukas Arya.
Ricuh di Slipi, Helikopter Bolak-balik Ambil Air
Helikopter putih yang mengangkut penampung air tampak bolak-balik ke areal samping Kompleks Parlemen DPR/MPR, Senayan, Jakarta.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, helikopter ini beberapa kali bolak-balik melewati kawasan DPR.
Baca: RS Polri Kramat Jati Kedatangan 3 Jenazah, Diduga Korban Kerusuhan di Petamburan