TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Sosok Rofik Asharudin (22), terduga pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura, diungkapkan oleh orang-orang yang mengenal dirinya.
Salah satunya adalah Masil (19), teman sepermainan Rofik yang tinggal di Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo.
Masil mengungkapkan, Rofik beberapa waktu terakhir memiliki kepribadian yang tertutup.
Hal itu membuat teman-teman dan warga sekitar kesulitan untuk berkomunikasi dengan Rofik.
Kendati demikian, Masil mengaku masih sesekali berkomunikasi dengan Rofik.
Baca: 7 Fakta Terkait Dugaan Bom Bunuh Diri di Pos Polisi Sukoharjo, Pelaku Pakai Headset
Hanya saja, Masil dan teman-temannya yang lain tidak mengetahui penyebab pasti yang membuat Rofik mengalami perubahan drastis.
Masil menduga, Rofik dicuci otaknya oleh orang yang tak dikenal hingga berperilaku radikal.
Apalagi, semenjak Rofik enggan diajak untuk pergi ke masjid.
Apalagi, Rofik diketahui kerap menghilang secara misterius dan tiba-tiba pulang ke rumah.
"Dulu bahkan sampai masuk ke akun Facebook Info Cegatan Solo, masuk daftar orang hilang," tutur Masil.
Diketahui, terduga pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura ini terbilang cukup muda.
Usianya baru menginjak 22 tahun.
Dulu Rofik kerap mendatangi masjid.
Namun setelah lulus dari SMK di Solo, Rofik jarang terlihat di masjid.