Untuk pembagian senjata, HK memberikan senjata jenis mayer kaliber 22 pada Armi yang merupakan ajudan sekaligus driver Kivlan Zen.
Sementara untuk ladies gun kaliber 22, ia berikan pada Udin untuk menjadi alat pengaman pribadi selama menjalankan tugas, pemantauan.
"Adapun TO (target operasi) yang diberikan oleh Bapak Kivlan Zen kepada saya adalah Bapak Wiranto dan Bapak Luhut," kata HK.
2. TJ
Dalam pengakuannya, TJ mendapat perintah dari Kivlan Zen melalui Iwan/HK untuk menjadi eksekutor penembakan target.
Nama yang disasar adalah Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan, Budi Gunawan, dan Gories Mere.
"Saya diberikan uang tunai total Rp 55 juta dari Pak Kivlan Zen melalui Iwan."
"Kemudian rencaa penembakan dengan senjata laras panjang kaliber amunisi 22 dan laras pendek."
"Senjata tersebut saya peroleh dari saudara Iwan," katanya.
3. IR
Tersangka Irfansyah alias IR menceritakan, dua hari setelah Pemilu 2019, ia ditelepon Armi untuk bertemu Kivlan Zen di Masjid Pondok Indah.
Armi diketahui sebagai sopir part time Kivlan Zen yang juga jadi tersangka atas kasus kepemilikan senjata api ilegal.
Saat menerima telepon, ia bersama dengan Yusuf di Pos Sekuriti Peruri.
Keesokan harinya, IR bersama Yusuf bertemu Kivlan Zen ke Masjid Pondok Indah sekitar pukul 13.00 WIB.