Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Insiden kerusuhan di DKI Jakarta pada 21-22 Mei 2019, tidak berdampak negatif terhadap perekonomian nasional.
Kondisi ekonomi rumah tangga dan nasional pada saat ini jauh lebih baik dibanding tahun lalu.
Hal ini terungkap dari hasil survei Lembaga Saiful Mujani Research and Consultan (SMRC) yang melakukan survei mengenai "Kondisi Demokrasi dan Ekonomi Politik Nasional Pasca Peristiwa 21-22 Mei 2019".
“Peristiwa 21-22 Mei tidak berdampak pada ekonomi,” kata Direktur Program SMRC, Sirojuddin Abbas saat memaparkan hasil survei, di Kantor SMRC, Jakarta, Minggu (16/6/2019).
Mengacu dari hasil survei, responden yang menilai kondisi ekonomi rumah tangga lebih baik mencapai 43 persen, jauh lebih baik 3 persen, jauh lebih buruk 2 persen, lebih buruk 17 persen, tidak ada perubahan 34 persen, tidak tahu/ jawab 1 persen.
Baca: MK Dinilai Kurang Tegas Karena Terima Perbaikan Permohonan Gugatan Prabowo-Sandi
Baca: Menhan Ryamizard Ryacudu: Lambat atau Cepat, Polisi Nanti akan di Bawah Kementerian
Baca: Survei SMRC: 75 Persen Rakyat Nilai Positif Arah Perjalanan Bangsa di Bawah Pemerintahan Jokowi
Sementara kondisi ekonomi nasional lebih baik mencapai 40 persen, jauh lebih baik 3 persen, jauh lebih buruk 2 persen, lebih buruk 16 persen, tidak ada perubahan 35 persen, tidak tahu/jawab 5 persen.
Sirojudin menjelaskan, pemerintah mampu menjaga ketersediaan barang-barang kebutuhan pokok dan juga daya beli.
Meski ada peningkatan terhadap penuruan demokrasi dan politik, mayoritas responden atau masyarakat, menilai aksi kerusuhan beberapa waktu lalu, tidak mengganggu kondisi ekonomi nasional.
Hanya sebesar 17 persen yang masih dianggap kerusuhan kemarin menyebabkan ekonomi terganggu.
"Survei SMRC menunjukkan hanya 17 persen warga yang menganggap kondisi ekonomi nasional lebih buruk," tambahnya.
Untuk diketahui, Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyampaikan hasil survei mengenai "Kondisi Demokrasi dan Ekonomi Politik Nasional Pasca Peristiwa 21-22 Mei 2019".
Penegakan hukum jadi sorotan
Berdasarkan hasil survei SMRC mayoritas responden menilai positif arah perjalanan bangsa di bawah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.